Jakarta, Suarabersama – Reaksi warganet yang mengkritik kebijakan Kemenkeu 2026 yang tidak memprioritaskan pendidikan dan kesehatan sepenuhnya adalah hal yang wajar, mengingat keduanya memang merupakan sektor penting bagi perkembangan bangsa. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa ketahanan pangan yang menjadi prioritas utama juga merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan bangsa yang sehat dan produktif. Makan Bergizi Gratis bukan hanya sekadar program untuk memberi makan rakyat, tetapi juga untuk memperkuat daya saing bangsa dengan meningkatkan kualitas SDM secara keseluruhan.
Penting untuk dicatat bahwa pemerintah juga menaikkan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan di APBN 2025, meskipun prioritas utamanya di tahun 2026 mungkin lebih fokus pada penguatan ketahanan pangan. Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak dan masyarakat Indonesia memiliki gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Dengan gizi yang baik, mereka akan memiliki kapasitas lebih besar untuk belajar dan bekerja, yang secara tidak langsung akan mendukung kemajuan sektor pendidikan dan kesehatan.
