Jakarta, suarabersama.com – Presiden Prabowo Subianto mengadakan sidang kabinet paripurna perdana bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, menyampaikan pesan tegas yang berfokus pada efektivitas dan kontribusi nyata bagi rakyat. Dalam arahan tersebut, Prabowo mengingatkan pentingnya menghindari proyek “mercusuar” yang hanya mengutamakan tampilan tanpa dampak konkret. Setiap program kementerian haruslah berdampak signifikan, terukur, dan sinergis.
Prabowo meminta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk memastikan bahwa semua rencana kementerian disusun dengan prioritas yang nyata dan sesuai kebutuhan publik. Selain itu, beliau menggarisbawahi pentingnya swasembada pangan dan energi sebagai bagian dari ketahanan nasional menghadapi tantangan global yang tidak terduga. “Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,” tegasnya, sambil menekankan bahwa kemandirian pangan dan energi sangat penting mengingat situasi dunia yang penuh ketidakpastian dan potensi konflik internasional.
Lebih jauh, Prabowo menekankan hilirisasi industri sebagai strategi untuk mempercepat kemakmuran bangsa. “Hilirisasi adalah kunci kemakmuran kita,” ujarnya, menyoroti peran Menteri ESDM dan Menteri Investasi dalam mendorong proyek hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Prabowo juga meminta adanya koordinasi antar-kementerian untuk segera menginventarisasi proyek-proyek hilirisasi yang dapat mendukung perekonomian nasional.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkannya dengan maksimal untuk membangun kemandirian ekonomi. Hal ini diyakini menjadi pondasi kuat agar Indonesia tetap kompetitif di tingkat global, sekaligus mampu menjawab kebutuhan dasar rakyat tanpa ketergantungan dari pihak asing.
Arahan ini disambut baik oleh para menteri yang berjanji akan bekerja keras untuk merealisasikan visi tersebut dan memastikan proyek serta kebijakan yang diterapkan memberikan manfaat nyata bagi rakyat. Kabinet Merah Putih pun diharapkan menjadi motor penggerak yang mampu membawa Indonesia menuju kemandirian yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga stabilitas di tengah gejolak dunia.
