Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa seluruh pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru telah mendapatkan penanganan optimal, mencakup tempat pengungsian, layanan dapur umum, hingga fasilitas kesehatan.
“Insyaallah ter-manage ya. Bagaimana itu yang mengungsi, kemudian dapur umumnya, kemudian layanan kesehatannya,” kata dia di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 20 November 2025.
Ia menyampaikan bahwa bantuan logistik juga telah diberikan, terutama berupa makanan untuk anak-anak dan para lansia. Sementara itu, korban yang mengalami luka bakar karena terkena material panas dari erupsi Gunung Semeru sudah ditangani secara intensif oleh tim kesehatan. Hingga kini tercatat tiga orang mengalami luka bakar.
Dua korban pertama merupakan pasangan suami istri dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Mereka mengalami luka setelah terjatuh dari kendaraan saat melintas di Jembatan Gladak Perak, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang saat itu licin dan tertutup material panas dari erupsi.
“Kemudian yang satu itu terjebak di rumah, saat terbangun tidak menyadari bahwa itu lumpur panas. Akhirnya dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Secara umum, ia menyebut proses evakuasi yang dilakukan berbagai pihak telah berjalan dengan baik. Selain itu, penanganan di wilayah terdampak erupsi, seperti Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, terus dilakukan secara bergotong royong.
Khofifah juga mengakui adanya kendala dalam merelokasi warga yang tinggal di kawasan kaki Gunung Semeru, seperti di Desa Supit Urang, Pronojiwo, Kabupaten Malang, karena sebagian besar penduduk beraktivitas dan bekerja di kebun serta menambang pasir.
Mereka tinggal di zona merah, dengan sekitar 100 rumah berada di area tersebut. Ketika erupsi terjadi, BPBD Kabupaten Lumajang telah memberikan peringatan dan meminta warga segera melakukan evakuasi. Apalagi, dalam waktu satu jam status Gunung Semeru meningkat dari waspada menjadi awas.
“Mitigasi dan evakuasi sudah bagus. Warga sudah aman di lokasi pengungsian di gedung sekolah dan balai desa setempat,” katanya.(*)



