Jakarta, Suarabersama.com – Pemerintah bersiap meluncurkan paket stimulus ekonomi besar-besaran hingga akhir tahun 2025 melalui program bertajuk “8+4”, yang merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Menurut penjelasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sejumlah kebijakan strategis sudah disiapkan sejak semester I tahun ini dan akan terus diperluas hingga Desember.
Berikut adalah daftar 8 insentif utama yang termasuk dalam Program 8+4:
-
Subsidi gaji untuk pekerja dengan penghasilan di bawah Rp10 juta per bulan.
-
Program magang dan pelatihan keterampilan untuk lulusan baru guna mendorong produktivitas.
-
Insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) yang kini diperluas ke sektor di luar industri padat karya.
-
Perpanjangan bantuan pangan selama tiga bulan ke depan untuk menjaga daya beli masyarakat.
-
Pembebasan pajak diperluas ke sektor horeka (hotel, restoran, kafe/katering) dan pariwisata.
-
Perlindungan sosial untuk pekerja informal, termasuk ojek online (ojol), melalui subsidi iuran untuk jaminan kecelakaan kerja, PHK, dan kematian.
-
Dukungan pembiayaan perumahan oleh BPJS Ketenagakerjaan, termasuk untuk renovasi dan pembelian rumah.
-
Program padat karya atau cash for work, khususnya di sektor perhubungan dan perumahan.
Airlangga menambahkan bahwa saat ini nilai total dari stimulus tersebut masih dalam tahap finalisasi. Penetapan angka pastinya akan ditentukan melalui rapat koordinasi antarkementerian.
Namun ia menegaskan bahwa seluruh program tersebut dirancang untuk memiliki waktu pelaksanaan yang konkret dan dikawal oleh kementerian/lembaga terkait, agar kepercayaan dunia usaha bisa terus diperkuat.
“Total programnya ada 8+4,” kata dia.
Paket ini dirangkum dalam skema Program Insentif Ekonomi 8+4, yang disebut sebagai langkah memperkuat fondasi ekonomi nasional, terutama di tengah tekanan global yang masih dinamis. (*)
