Jakarta, Suarabersama.com – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono, menekankan kepada para guru dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat mengenai pentingnya menjalin kedekatan emosional dengan para siswa dan keluarganya. Ia juga mendorong agar para pendidik terus berkembang, menyesuaikan diri dengan dinamika zaman, serta terbuka untuk bekerja sama lintas sektor.
“Guru di Sekolah Rakyat harus bisa menjadi sosok pengajar sekaligus orangtua. Tugas mereka adalah menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan membangun karakter siswa agar menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan berdaya,” ujar Agus Jabo dalam pernyataan resminya pada Sabtu (12/7/2025).
Pesan tersebut disampaikan Wamensos saat secara resmi menutup kegiatan pembekalan untuk para guru dan tenaga pendidik Sekolah Rakyat, yang berlangsung pada hari yang sama. Program pembekalan tersebut telah digelar secara daring mulai 10 Juli 2025 melalui platform Zoom, dengan pusat kegiatan berada di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Jawa Barat. Acara ini diikuti oleh 1.569 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Selama tiga hari pelatihan, peserta dibekali dengan materi terkait kurikulum Sekolah Rakyat, pendekatan pendidikan yang inklusif dan ramah anak, metode berbasis hak asasi manusia (HAM), serta pengenalan teknik talent mapping yang disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan siswa.
Selaras dengan pernyataan Wamensos, program ini juga menyoroti pentingnya kemampuan guru dalam membangun empati yang mendalam, khususnya terhadap siswa yang berasal dari keluarga prasejahtera, termasuk mereka yang terlantar, tidak memiliki pengasuh, maupun yang hidup dalam kerentanan sosial tinggi.
Dalam sambutannya, Agus Jabo menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk konkret kehadiran negara dalam usaha mengatasi kemiskinan struktural lewat jalur pendidikan.
“Kita sering bicara soal kemiskinan, tetapi lupa bahwa hanya pendidikan yang benar-benar mampu memutus mata rantainya dan para guru Sekolah Rakyat adalah pelopornya,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Agus Jabo memberikan tiga pesan utama kepada para pendidik Sekolah Rakyat. Pertama, menjaga semangat pengabdian karena transformasi besar dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan secara konsisten.
Kedua, membangun empati dan hubungan yang tulus dengan siswa serta komunitas, karena pendidikan sejati lahir dari hubungan yang bersumber dari hati. Ketiga, senantiasa belajar dan mengembangkan diri karena guru sejati adalah mereka yang tak pernah berhenti menjadi pembelajar.
Tinjauan Kesiapan Sekolah Rakyat
Setelah menutup pelatihan tersebut, Wamensos Agus Jabo bersama pejabat Kementerian Sosial dan Direktur Poltekesos Bandung, Suharma, melakukan peninjauan terhadap berbagai fasilitas yang akan digunakan siswa Sekolah Rakyat. Fasilitas yang dikunjungi mencakup asrama, ruang kelas, serta laboratorium pada Senin (14/7/2025).
Sebanyak 100 siswa – terdiri dari 52 laki-laki dan 48 perempuan – dijadwalkan memulai hari pertama mereka dengan pemeriksaan kesehatan gratis. “Kami pastikan seluruh fasilitas dan logistik siswa siap digunakan. Tersisa hal-hal kecil yang akan segera kami lengkapi,” jelas Suharma.
Selain memeriksa kesiapan ruang belajar dan asrama, Agus Jabo juga melihat langsung persiapan untuk pemeriksaan kesehatan yang dijadwalkan berlangsung pada 14–15 Juli 2025.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini menjadi bagian esensial dari tahap orientasi, guna memastikan bahwa para siswa berada dalam kondisi fisik yang memadai untuk mengikuti proses pembelajaran.
“Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan di Poltekesos selama dua hari penuh. Kami sudah siapkan tim dan alur pelaksanaannya,” ujar Suharma.
Sebagai bagian dari program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat hadir sebagai sarana untuk mencetak generasi baru yang berdaya tahan, berkarakter kuat, dan mampu memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas serta terjangkau.
“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tetapi rumah yang membentuk masa depan anak-anak kita. Mari kita wujudkan ini dengan sepenuh hati,” kata Agus Jabo.