Jakarta, Suarabersama.com – Korea Selatan (Korsel) berencana meluncurkan satelit mata-mata ketiganya pada bulan Desember mendatang sebagai bagian dari upaya untuk memantau aktivitas Korea Utara. Pejabat senior Keamanan Pertahanan Nasional Korsel menyatakan bahwa satelit ini akan memiliki peran penting dalam kemampuan Korsel untuk melakukan serangan preemptif terhadap fasilitas nuklir dan rudal Korut.
Menurut pejabat tersebut, satelit terbaru ini tidak hanya akan mengidentifikasi lokasi fasilitas nuklir dan rudal, tetapi juga akan berfungsi untuk memantau posisi komando dan pangkalan utama militer Korea Utara. Penambahan satelit ini diyakini akan meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian independen militer Korsel.
“Penambahan satelit lain akan meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian independen militer kita,” kata pejabat itu, demikian dikutip Korea Herald, Rabu (20/11).
Satelit pengintai ini akan diluncurkan ke orbit menggunakan roket Falcon 9 yang diproduksi oleh SpaceX. Peluncuran dijadwalkan dilakukan di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, yang juga menjadi lokasi peluncuran satelit pengintai pertama militer Korsel pada Desember tahun lalu. Satelit ini dirancang untuk beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca, berkat kemampuan radar aperture sintetis yang dimilikinya.
Satelit kedua Korsel sebelumnya telah diluncurkan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida. Rencana peluncuran satelit mata-mata ketiga ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Korsel dan Korea Utara, yang terus memicu perhatian internasional.
(HP)
