Jakarta, Suarabersama – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini melantik sejumlah anggota Dewan Energi Nasional (DEN), termasuk di antaranya Haryanto Adikoesoemo. Siapa sebenarnya Haryanto Adikoesoemo?
Haryanto Adikoesoemo adalah Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk., sebuah perusahaan yang terlibat dalam berbagai sektor bisnis, termasuk SPBU. Dia kini menjadi salah satu tokoh yang akan membantu Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam menjalankan tugasnya.
Menurut informasi yang dirilis oleh situs AKR Corporindo pada Rabu (6/11/2024), Haryanto lahir di Surabaya pada 1962 dan memperoleh gelar sarjana sains dari Universitas Bradford, Inggris, pada 1983. Ia kemudian melanjutkan studi di program manajemen eksekutif di Harvard Business School, AS, pada 1993.
Pada tahun 1992, Haryanto diangkat menjadi Presiden Direktur PT AKR Corporindo. Selain itu, ia juga menjabat di berbagai posisi penting, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Arthakencana Rayatama dan PT AKR Land Development.
Tak hanya itu, Haryanto tercatat sebagai Komisaris Utama di beberapa anak perusahaan AKR, seperti PT Jakarta Tank Terminal, PT Usaha Era Pratama Nusantara, PT Energi Manyar Sejahtera, PT Anugrah Karya Raya, PT Anugerah Krida Retailindo, PT AKR Niaga Indonesia, PT AKR Transportasi Laut, PT Anugerah Lubrindo Raya, dan PT Anugrah Lubrindo Batam. Ia juga menjabat Komisaris di PT Arjuna Utama Kimia dan PT Andahanesa Abadi serta sebagai Direktur di Lubrindo Shipping Services Pte.
Dalam unggahannya di Instagram, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa sebelum pelantikan, dirinya telah berdiskusi dengan para anggota Dewan Energi Nasional untuk merumuskan berbagai rekomendasi yang berfokus pada penyelarasan kebijakan dan program ekonomi. Menurut Luhut, diskusi tersebut bertujuan untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% yang menjadi arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Hari ini, Presiden @prabowo memberikan restu sekaligus melantik Wakil Ketua Dewan serta Anggota Dewan Ekonomi Nasional yang telah saya ajukan. Sebelum dilantik, kami sudah melakukan banyak diskusi untuk merumuskan rekomendasi strategis terhadap kebijakan dan program prioritas di bidang ekonomi yang diharapkan dapat memberikan quick wins, serta sejalan dengan arahan Presiden untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen,” tulis Luhut dalam postingan Instagram-nya pada Selasa (5/11).
