suarabersama.com, Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan China.
Pada hari pertama setelah dilantik, Wapres Gibran menerima kunjungan kehormatan dari Wapres China, Han Zheng, di Istana Wapres Jakarta pada hari Senin.
Dalam pertemuan itu, Gibran menerima ucapan selamat atas pelantikannya dari Han Zheng dan menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan kerja sama yang telah terjalin erat antara Indonesia dan China.
“Pemerintahan Bapak Prabowo akan berkomitmen untuk meneruskan semua program yang telah dijalankan. Kami berterima kasih atas dukungan, termasuk dalam proyek pembangunan kereta cepat,” jelasnya.
Wapres Han Zheng memberikan respons positif terhadap pernyataan Gibran dan menyatakan keyakinannya bahwa hubungan kerja sama antara kedua negara saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik.
“Kami percaya pemerintah Indonesia yang baru akan melanjutkan tradisi persahabatan antara China dan Indonesia,” ucapnya.
Han Zheng juga menambahkan bahwa setelah pertemuan antara Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping pada April 2024, Presiden Xi Jinping segera menindaklanjuti rencana kerja sama yang melibatkan berbagai departemen di China.
Wapres Han Zheng optimis bahwa hubungan baik ini tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi kemakmuran regional dan global.
“Kerja sama ini tidak hanya akan bermanfaat bagi rakyat kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada kemakmuran di tingkat regional dan internasional,” tegas Han Zheng.
“Terima kasih, Yang Mulia. Mari kita terus perkuat persahabatan ini,” kata Wapres Gibran menutup pertemuan tersebut.
Pada tahun 2025, Indonesia dan China akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik yang telah terjalin antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Gibran dan Wapres Han Zheng juga menekankan pentingnya peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia di antara kedua negara.
