Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menekankan pentingnya percepatan penyelesaian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) untuk integrasi ekonomi kawasan. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri Pertemuan ke-24 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (Dewan MEA).
Dalam keterangannya di Jakarta, Senin (07/10/2024), Airlangga mendorong tim perunding untuk memanfaatkan waktu secara optimal tahun ini, dengan target menyelesaikan 50 persen perundingan pada tahun 2024.
Saat ini, baru sekitar 14 persen dari total target penyelesaian DEFA yang tercapai, sehingga Airlangga menekankan perlunya kerja keras dalam proses ini. Ia menggarisbawahi dua arahan utama: implementasi kode etik yang disepakati pada 2023 untuk memudahkan negosiasi, serta perlunya pendekatan inovatif dalam proses tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, Airlangga mengusulkan asesmen terhadap proses negosiasi untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada. Ia mendukung inisiatif pendekatan dua tahap dalam proses negosiasi, berdasarkan kategori dan kesiapan masing-masing negara anggota ASEAN, yang diharapkan dapat mempercepat penyelesaian DEFA yang akan diluncurkan pada tahun 2025.
Setiap negara anggota akan diberikan fleksibilitas dan insentif untuk berpartisipasi aktif dalam proses penyelesaian. Airlangga juga menekankan pentingnya program peningkatan kapasitas bagi semua negara ASEAN untuk mengejar ketertinggalan dan mendorong kerja sama yang lebih erat sebagai satu kesatuan.
(HP)
