Jakarta, Suarabersama – PT Balai Pustaka (Persero), salah satu perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang penerbitan, telah melaksanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 65 karyawan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi internal perusahaan guna menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar dan efisiensi operasional.
Direktur Utama Balai Pustaka: Pesangon yang Signifikan untuk Karyawan yang Diberhentikan
Direktur Utama Balai Pustaka, Achmad Fachrodji, menjelaskan bahwa setiap karyawan yang terkena PHK telah menerima pesangon sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam beberapa kasus, jumlah pesangon yang diterima bahkan melebihi Rp 500 juta. Fachrodji menegaskan bahwa pesangon yang diberikan tidak hanya memenuhi, tetapi juga melampaui ketentuan yang ada.
“Sebanyak 65 orang karyawan diberhentikan melalui mekanisme Golden Shake Hand. Nilai pesangon yang diberikan cukup besar, dan beberapa di antaranya bahkan lebih dari 500 juta rupiah,” ujar Achmad Fachrodji dalam wawancaranya dengan detikcom pada Kamis (25/7/2024). Ia juga menambahkan bahwa pesangon yang diberikan melebihi standar yang ditetapkan.
Pengurangan Karyawan Terutama Melibatkan Bagian Percetakan dan Bantuan dari PT Danareksa (Persero)
Achmad Fachrodji mengungkapkan bahwa pengurangan karyawan ini terutama menyasar bagian percetakan. Dalam proses ini, Balai Pustaka mendapat dukungan dari PT Danareksa (Persero). Danareksa berperan dalam membantu pengelolaan dan restrukturisasi perusahaan, termasuk dalam proses pengurangan karyawan di sektor percetakan.
“Terima kasih kepada Pak Arya (Staf Khusus Menteri BUMN) yang telah memasukkan klaster Danareksa dalam proses ini. Danareksa membantu kami untuk meningkatkan unit-unit kecil menjadi lebih besar. Kami sangat terbantu dalam mengurangi karyawan di sektor percetakan berkat dukungan Danareksa,” ungkapnya, Jakarta, Rabu (25/7/2024).
Profil PT Balai Pustaka: Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Balai Pustaka adalah perusahaan milik negara yang telah berdiri sejak 22 September 1917. Perusahaan ini merupakan kelanjutan dari Commisie voor Inlandsche Scool en Volklechtuur (Komisi Bacaan Rakyat), yang didirikan pada 14 September 1908. Dengan usia yang kini mencapai 107 tahun, Balai Pustaka terus berkomitmen untuk menyediakan layanan penerbitan berkualitas di Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya restrukturisasi, Balai Pustaka tetap berkomitmen untuk mendukung karyawan dan memastikan transisi yang mulus bagi mereka yang terkena dampak. Perusahaan berharap langkah-langkah ini akan meningkatkan efisiensi dan daya saing dalam industri penerbitan.
