Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat capaian signifikan dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan investasi nasional selama satu tahun pertama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan bahwa penciptaan lapangan kerja mengalami lonjakan hingga tiga kali lipat dibanding periode awal pemerintahan sebelumnya.
“Kuartal 2 kemarin mampu menciptakan 665 ribu lapangan kerja. Dan saya kira ini kalau dibandingkan 5 tahun lalu yang di angka sekitar 220.000, ini juga tiga kali lipat,” ujar Susiwijono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Investasi Meningkat 2,5 Kali Lipat
Dari sisi investasi, menurut Susiwijono, terjadi peningkatan luar biasa secara kuantitatif. Selama satu tahun pemerintahan ini, nilai investasi melonjak 2,5 kali dibandingkan periode awal tahun 2021.
“Kalau kita bandingkan dengan 5 tahun yang lalu, di awal-awal 2021 itu masih di angka Rp200 triliun. Sehingga ini dari sisi kuantitatif kenaikannya cukup luar biasa,” ujarnya.
Susiwijono menilai bahwa arah investasi kini juga makin inklusif dan merata, bukan hanya tumbuh secara nilai tetapi juga menyebar ke berbagai daerah dan sektor.
Investasi Jadi Motor Penggerak Ekonomi
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menjadikan investasi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam mengejar target pertumbuhan PDB hingga 8 persen.
“Namun yang paling penting adalah bagaimana kita terus mendorong peran investasi ini menjadi motor utama untuk pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
Saat ini, kontribusi terbesar terhadap PDB Indonesia masih berasal dari konsumsi rumah tangga, namun ke depan, investasi diharapkan memiliki multiplier effect yang lebih luas ke berbagai sektor produktif.
“Karena itu, sangat tepat ke depan untuk mencapai 8 persen, kita perlu terus menjadikan investasi sebagai penggerak utama perekonomian nasional kita,” tambahnya. (*)
