Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyoroti maraknya akun media sosial yang diduga menjadi wadah koordinasi tawuran remaja. Ia meminta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI untuk segera melacak akun-akun tersebut.
“Kalau ada akun itu, nanti saya minta Kepala Dinas, Pak Budi, yang berkaitan dengan Kominfo, untuk melacak dan melaporkan akun itu,” kata Pramono di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025).
Pramono menilai akun-akun itu berbahaya karena digunakan untuk membuat konten tawuran yang justru mendorong pelajar semakin terjerumus dalam kekerasan jalanan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Pansus Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan DPRD DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, juga menyoroti fenomena tersebut. Ia menyebut 30 – 40 persen siswa di beberapa sekolah di Jakarta terlibat tawuran. Bahkan, muncul akun Instagram bernama Chaptoen (Chat Tawuran) yang disebut sangat terstruktur, memiliki cabang di berbagai wilayah, dan melibatkan alumni.
Menurut Elva, fenomena tawuran kini semakin mengkhawatirkan karena berkembang dalam bentuk “gladiator”, di mana pelajar dipaksa berkelahi, dan bila menolak justru menjadi korban pemukulan. Ia menegaskan budaya kekerasan ini diwariskan dari generasi ke generasi melalui sistem komunikasi yang rapi.
(HP)
