Suara Bersama

Sekolah Rakyat: Inisiatif Prabowo untuk Anak Miskin dan Lingkungan Berkelanjutan

Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan gratis yang inklusif dan ramah lingkungan.

Pernyataan ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat yang terletak di Kabupaten Tabanan, Bali, belum lama ini. Sekolah ini menjadi representasi nyata integrasi antara program pengentasan kemiskinan dan agenda pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Saat ini, Sekolah Rakyat Tabanan menampung 73 siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin tetap memperoleh hak atas pendidikan yang layak dan setara. Namun, Sekolah Rakyat tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga dirancang sebagai pusat pembentukan karakter generasi muda yang peduli lingkungan.

Di sekolah ini, siswa dibiasakan untuk memilah sampah organik, anorganik, dan limbah B3 sebagai bagian dari kurikulum pendidikan karakter dan lingkungan. Diharapkan, kebiasaan ini mampu menumbuhkan kesadaran ekologis sejak dini tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, serta membentuk budaya hidup bersih demi mencetak generasi hijau yang peduli terhadap bumi.

Menteri Hanif menyampaikan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat merupakan hasil sinergi antara program pemerintah pusat dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

“Sekolah Rakyat adalah wujud nyata perhatian Bapak Presiden Prabowo Subianto, agar anak-anak dari keluarga kurang mampu memiliki masa depan yang setara. Bagi kami, sekolah ini juga menjadi ruang strategis untuk menanamkan kesadaran ekologis sejak dini. Anak-anak yang belajar di sini bukan hanya calon pemimpin bangsa, tapi juga calon penjaga bumi,” ujarnya, melalui siaran pers, dikutip Senin (15/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Hanif juga menekankan pentingnya menjadikan pendidikan berbasis lingkungan sebagai bagian integral dari transformasi pendidikan nasional.

“Krisis iklim adalah tantangan besar abad ini. Dengan menanamkan pengetahuan dan sikap peduli lingkungan sejak bangku sekolah, kita sedang menyiapkan generasi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh menjaga keberlanjutan hidup bangsa,” tambahnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pendidikan inklusif dan agenda nasional di bidang lingkungan hidup. Ke depan,

Sekolah Rakyat Tabanan direncanakan menjadi model sekolah berasrama yang ramah lingkungan, sekaligus praktik baik dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam bidang pendidikan berkualitas, pengentasan kemiskinan, dan aksi iklim. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − 11 =