Suara Bersama

Xi Jinping Ajak Vietnam Perkuat Kerja Sama Industri di Tengah Memanasnya Perang Dagang dengan AS

Jakarta, Suarabersama.com – Presiden China Xi Jinping menyerukan penguatan kerja sama strategis antara China dan Vietnam, terutama di sektor industri, rantai pasok, serta bidang-bidang teknologi baru. Ajakan ini disampaikan Xi dalam kunjungannya ke Vietnam yang berlangsung selama dua hari, di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat.

Dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan di media Vietnam dan dikutip dari Reuters, Selasa(15/04/2025), Xi menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk menciptakan stabilitas di tengah dunia yang dinilai semakin kacau dan saling terhubung. Ia juga menekankan bahwa proteksionisme bukanlah solusi.

Kunjungan ini menjadi momen penting bagi kedua negara untuk mendorong kerja sama konkret di sektor-sektor strategis seperti jaringan 5G, kecerdasan buatan, serta pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Xi juga menyatakan bahwa China siap mengimpor lebih banyak produk berkualitas tinggi dari Vietnam, serta mendorong perusahaan-perusahaan asal China untuk berinvestasi di negara Asia Tenggara tersebut.

Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari upaya China memperkuat aliansi kawasan melalui berbagai platform, seperti Kerja Sama Asia Timur dan kerja sama negara-negara di sepanjang Sungai Lancang-Mekong.

Sementara itu, ketegangan dagang antara China dan AS terus memanas. Saat ini, Amerika Serikat menerapkan tarif sebesar 145% terhadap seluruh produk asal China. Sebagai balasan, pemerintah Beijing juga menaikkan tarif impor sebesar 125% terhadap barang-barang asal AS.

Di sisi lain, Vietnam tampaknya berupaya menjaga keseimbangan strategis. Berdasarkan informasi dari seorang sumber yang mengetahui kebijakan perdagangan Vietnam, negara itu akan memperketat pengawasan terhadap ekspor produk-produk sensitif ke China dan mencegah barang-barang asal China yang mencoba “menyamar” sebagai produk Vietnam untuk diekspor ke AS guna menghindari tarif tinggi.

Sebagai bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang lebih luas, China juga melakukan pendekatan dengan berbagai negara lain, termasuk Uni Eropa, Malaysia—yang saat ini menjabat Ketua ASEAN—Arab Saudi, dan Afrika Selatan. Pendekatan ini memperlihatkan upaya Beijing membangun blok-blok kerja sama baru di tengah tekanan perdagangan dari Barat.

(HP)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 − 16 =