Suara Bersama

WNI Meninggal di Kamboja, KBRI Desak Investigasi Mendalam

Jakarta – Jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia di Kamboja telah berhasil dipulangkan ke tanah air, demikian disampaikan oleh Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh.

Dalam pernyataannya, KBRI menyebut jenazah WNI berinisial AP asal Langkat, Sumatera Utara, dijadwalkan tiba di Bandara Kualanamu pada Jumat (14/11).

Korban wafat pada 30 September setelah mengalami cedera kepala yang cukup parah, berdasarkan laporan resmi dari Kepolisian Kamboja.

KBRI Phnom Penh telah mendesak aparat hukum setempat agar melakukan investigasi secara mendalam terhadap kematian AP yang diduga merupakan akibat penganiayaan.

“Proses investigasi masih terus dilakukan oleh otoritas Kamboja. KBRI akan terus mengikuti perkembangannya,” ungkap KBRI dalam keterangannya.

Menurut informasi yang tersebar di media sosial pada akhir September, AP ditemukan dalam kondisi terlantar di pinggir jalan di Provinsi Svay Rieng, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Phnom Penh dan dekat perbatasan Kamboja-Vietnam.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Svay Rieng pada pagi hari tanggal 30 September, tetapi meninggal dunia pada sore hari yang sama.

Diduga AP bekerja di Kamboja secara non-prosedural karena tidak ada informasi yang jelas mengenai tempat kerjanya sebelumnya.

Kondisi ini menyebabkan penanganan jenazah menjadi lebih rumit. Namun demikian, jenazah AP akhirnya bisa dikirim pulang ke Indonesia pada Kamis.

KBRI Phnom Penh mengingatkan seluruh WNI agar tidak mudah tergiur tawaran pekerjaan di luar negeri yang menawarkan gaji tinggi dengan persyaratan yang sangat minim.

Hingga kuartal ketiga tahun 2025, KBRI Phnom Penh mencatat telah menangani sebanyak 4.030 kasus yang melibatkan WNI di Kamboja. Angka tersebut mengalami kenaikan lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

12 + eleven =