Suara Bersama

Winson Reynaldi Dikecam Warganet Usai Parodikan Paus Fransiskus

Jakarta, Suarabersama.com – Konten terbaru dari Winson Reynaldi menimbulkan kontroversi luas karena dianggap melecehkan simbol-simbol keagamaan Katolik, khususnya Paus Fransiskus, pemimpin gereja Katolik dunia.

Video parodi yang menjadi viral di media sosial menunjukkan Winson baru turun dari mobil, duduk di kursi roda dengan mengenakan jubah putih bertanda salib. Dalam video tersebut, Winson menggerakkan kursi roda dengan kakinya dan kemudian menempatkan tangannya di atas kepala seorang pria yang berlutut di depannya, seolah-olah memberkati pria tersebut.

Selanjutnya, video tersebut menampilkan seorang pria mengenakan topeng setan. Winson lalu mengeluarkan kapak mainan dari belakang kursi roda, memukul dan menginjak-injak “setan” tersebut. Setelah video berdurasi 32 detik ini diunggah di akun Instagram @winsonreynaldi, kolom komentar segera dipenuhi dengan kritik tajam dan kecaman dari warganet.

Banyak yang menilai bahwa menjadikan isu keagamaan seperti parodi Paus Fransiskus sebagai bahan guyonan adalah hal yang tidak pantas dan dapat menyinggung perasaan umat Katolik.

Video tersebut akhirnya dihapus oleh Winson. Tidak lama setelah itu, Winson mengunggah foto permintaan maaf dengan tulisan “Saya minta maaf.” Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menyinggung siapa pun dan bahwa video itu hanya dimaksudkan untuk hiburan. Namun, permintaan maaf tersebut tidak sepenuhnya meredakan kemarahan publik, yang merasa tindakan Winson telah melewati batas etika dan kesopanan.

Winson Reynaldi sebelumnya dikenal sebagai kreator konten dengan gaya komedi yang sering menyentuh topik-topik sensitif. Ini bukan pertama kalinya ia menghadapi kritik; sebelumnya, ia juga pernah dikecam karena konten yang dianggap tidak pantas. Namun, parodi terhadap Paus Fransiskus kali ini dianggap sebagai salah satu yang paling serius dan berdampak luas.

Dengan permintaan maaf yang telah disampaikan, Winson berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten di masa depan. Insiden ini menjadi pengingat bagi para kreator konten mengenai pentingnya memahami batasan dalam berkarya, terutama ketika menyangkut tokoh-tokoh publik yang memiliki pengaruh besar di masyarakat.

Hni

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × 1 =