Jakarta, Suarabersama.com – Dalam konteks pelantikan presiden dan wakil presiden yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2024, beberapa kelompok masyarakat berencana menggelar aksi yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas politik. Sebagai tanggapan, berbagai pihak meremehkan pentingnya menjaga dan menghormati proses demokrasi yang telah ditentukan.
Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar di media sosial, yang bisa menimbulkan kesalahpahaman dan konflik. Pelantikan adalah momen penting untuk memperkuat persatuan dan keberlanjutan pemerintahan, bukan momen untuk menciptakan perpecahan.
Pemerintah dan tokoh masyarakat mengingatkan bahwa segala bentuk protes harus dilakukan dengan cara yang konstruktif dan damai, tanpa mengganggu pemerintahan baru. Aksi yang bersifat anarkis hanya akan merugikan masyarakat dan negara.
Menghadapi momen krusial ini, mari bersama-sama menjaga ketenangan dan menghormati proses demokrasi demi masa depan yang lebih baik. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung transisi kepemimpinan yang mulus dan berkelanjutan.
