Jakarta, Suarabersama.com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencatatkan berbagai pencapaian signifikan dalam bidang kesehatan selama dua periode pemerintahannya. Salah satu yang paling menonjol adalah keberhasilan menurunkan angka stunting dan memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Langkah-langkah strategis ini telah memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, bahkan mendapatkan pengakuan internasional, termasuk dari mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Penurunan Angka Stunting
Salah satu tantangan utama kesehatan di Indonesia adalah tingginya prevalensi stunting, atau gangguan pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi pada anak-anak. Saat Jokowi memulai kepemimpinannya pada 2014, angka stunting di Indonesia mencapai sekitar 37,2%. Melalui berbagai program dan kebijakan yang fokus pada peningkatan gizi, kesehatan ibu dan anak, serta intervensi langsung di tingkat rumah tangga, angka ini berhasil ditekan secara signifikan.
Hingga 2023, prevalensi stunting telah turun menjadi 21,6%, sesuai data dari Kementerian Kesehatan. Program intervensi gizi yang terintegrasi dengan program kesehatan ibu dan anak di berbagai daerah telah memainkan peran besar dalam pencapaian ini. Program-program seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), promosi ASI eksklusif, serta penyediaan akses air bersih dan sanitasi layak juga berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
“Penurunan stunting ini merupakan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat. Dengan target prevalensi stunting di bawah 14% pada tahun 2024, pemerintah terus bekerja keras untuk mencapai sasaran tersebut,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga : https://suarabersama.com/nflasi-berhasil-terjaga-75-persen-masyarakat-puas-dengan-kinerja-jokowi/
BPJS Kesehatan: Sistem Jaminan Kesehatan yang Dipuji Dunia
Di samping penurunan angka stunting, salah satu kebijakan monumental yang dianggap sebagai warisan Jokowi adalah penguatan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan, yang diluncurkan pada 2014, telah menjadi sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan cakupan lebih dari 230 juta jiwa. Sistem ini menjamin akses pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan biaya yang lebih terjangkau.
Keberhasilan BPJS Kesehatan bahkan mendapat perhatian internasional, termasuk dari Barack Obama. Dalam sebuah acara di Jakarta pada 2017, Obama memuji Indonesia yang berhasil menciptakan sistem jaminan kesehatan universal di tengah tantangan besar. Ia menyoroti pentingnya BPJS Kesehatan sebagai langkah maju dalam memberikan akses kesehatan yang setara untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Indonesia telah menunjukkan kepada dunia bagaimana upaya keras bisa mengubah layanan kesehatan menjadi lebih inklusif,” kata Obama kala itu. Pujian dari mantan Presiden AS ini merupakan pengakuan atas keberhasilan Jokowi dalam memperluas akses layanan kesehatan yang merata.
Dengan keberhasilan menurunkan angka stunting secara drastis dan memperluas cakupan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, Jokowi telah menciptakan warisan penting di bidang kesehatan yang diakui baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Pujian dari Obama dan berbagai pihak lainnya menggarisbawahi bahwa Indonesia sedang menuju ke arah yang tepat dalam menciptakan layanan kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.
