Jakarta, Suarabersama.com – Forum Indonesia-Afrika (IAF) yang kedua akan diselenggarakan di Bali dari tanggal 1 hingga 3 September 2024. Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury, menekankan bahwa semangat Global South akan menjadi aspek utama yang membedakan kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara Afrika dari kerjasama dengan negara lain.
Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 telah melahirkan semangat solidaritas Global South, sehingga hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika telah terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955.
Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 ini akan menjadi momen strategis untuk memperkuat kerjasama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika guna memperbesar pasar ekspor dan investasi.
Saat ini, Afrika muncul sebagai pasar nontradisional yang sangat menjanjikan untuk produk-produk Indonesia. Dalam dekade terakhir, Indonesia telah aktif membuka akses pasar di Afrika, yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Produk-produk unggulan Indonesia seperti minyak sawit, mi instan, biskuit, dan pesawat CN 235 telah berhasil memasuki pasar Afrika dan mendapatkan sambutan yang positif.
Pahala Mansury mengungkapkan bahwa negara-negara Afrika akan memainkan peran penting karena mereka memiliki cadangan minyak sebesar 10% dan gas sebesar 8% dari total cadangan dunia. Negara-negara Afrika juga kaya akan mineral kritis, termasuk 55% cadangan kobalt, 48% mangan, 22% granit, dan lainnya.
“Menurut dia, Afrika akan menjadi kawasan strategis tujuan ekspor Indonesia. Afrika juga memiliki populasi yang mencapai 2,5 miliar penduduk di dunia,” jelasnya pada Kamis, 22 Agustus 2024.
(XLY)