Suara Bersama

Visa Haji Furoda Tidak Dibuka Tahun Ini, Ini Penjelasan AMPHURI

Jakarta, Suarabersama.com – Kerajaan Arab Saudi dikabarkan telah secara resmi tidak akan mengeluarkan visa haji furoda pada tahun ini. Kebijakan ini menimbulkan gejolak di Tanah Air, khususnya di kalangan pelaku usaha travel swasta yang menjadi penyelenggara perjalanan ibadah haji.

Sementara itu, pihak pemerintah Republik Indonesia menegaskan bahwa kewenangan dalam penerbitan visa furoda sepenuhnya berada di tangan Kerajaan Arab Saudi, termasuk keputusan untuk mengaktifkannya atau tidak pada tahun ini.

Di sisi lain, para pelaku usaha travel yang tergabung dalam Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) merasa resah karena telah mengalokasikan dana besar, termasuk untuk berbagai kebutuhan calon jemaah. Mereka pun melakukan berbagai upaya klarifikasi, mulai dari berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI hingga menyambangi langsung Kementerian Haji Arab Saudi untuk mendapatkan kepastian.

Berdasarkan hasil konfirmasi yang diterima, Sekretaris Jenderal DPP AMPHURI, Zaky Zakaria, mengungkapkan bahwa peluang dibukanya visa furoda untuk tahun ini sangat kecil. Hal ini disebabkan waktu pelaksanaan wukuf yang sudah semakin dekat, menandai puncak ibadah haji.

“Ya, memang tahun ini Kerajaan Arab Saudi, sistem furoda itu memang belum dibuka dan mungkin tidak akan dibuka. Sampai menjelang wukuf sekarang, semua jalur sudah tutup. Baik furoda, haji khusus, haji reguler, haji kuota, semuanya sudah ditutup untuk penerbitan visanya,” jelas Zaky, Rabu (28/5).

“Dan memang ini jadi tahun pertama yang mungkin setelah sekian lama, sistem furoda tidak on,” lanjutnya.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah AMPHURI melakukan klarifikasi ke sejumlah pihak terkait, antara lain Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, serta koordinasi dengan Ditjen PHU Kemenag. Selain itu, mereka juga memverifikasi langsung melalui sistem elektronik Masar Nusuk.

Zaky menjelaskan bahwa visa furoda merupakan jenis visa nonkuota yang termasuk dalam hak prerogatif pemerintah Arab Saudi. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari upaya Arab Saudi dalam mentransformasi sistem haji mereka secara menyeluruh.

Menurutnya, Arab Saudi sedang menjalankan perubahan besar dalam tata kelola penyelenggaraan haji. Ia menuturkan bahwa secara historis, dahulu ibadah haji dikelola melalui sistem syekh pada era 1980-1990-an, sebelum akhirnya digantikan oleh sistem muassasah.

Kini, tambah Zaky, pemerintah Saudi telah mengadopsi sistem baru bernama syarikah, yakni penyelenggaraan haji yang melibatkan perusahaan swasta sebagai pelaksana utama.

Transformasi ini, lanjut Zaky, dilakukan guna memastikan pelaksanaan haji berlangsung lebih tertib, aman, dan nyaman. Ia mengingatkan bahwa insiden tahun sebelumnya, di mana ribuan jemaah meninggal dunia di Mina karena suhu ekstrem dan kurangnya sarana seperti tenda, menjadi pelajaran penting bagi Arab Saudi.

“Nah ini yang mungkin–di antara yang membuat– kenapa di antara furoda ini tidak ada. Menurut media Arab, 85 persen dari jemaah yang wafat tahun lalu adalah yang nonprosedural. Nah mungkin Saudi tidak ingin mengulang kejadian tahun lalu. Mereka mulai menyesuaikan jumlah jemaah dengan kapasitas, khususnya kapasitas Mina yang sangat terbatas,” ungkap Zaky.

Zaky menambahkan bahwa kuota haji tahun ini secara keseluruhan jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Total kuota resmi hanya mencakup sekitar 1,3 juta jemaah dari berbagai negara, berbeda jauh dari kuota 2024 yang mencapai 1,8 juta.

“Belum lagi yang haji nonprosedural. Kalau tahun-tahun lalu haji nonprosedural yang menggunakan visa amil, visa ziarah, itu masih ada. Nah tahun ini yang haji nonprosedural begitu ketat. Checkpoint masuk Makkah begitu ketat. Terus penjagaan Kota Makkah begitu ketat di berbagai tempat,” tutur Zaky.

“Bahkan di padang pasir pun polisi menjaga. Karena biasanya di padang pasir di gunung-gunung itu kan kalau visa yang nonprosedural itu dia akan melewati gunung-gunung ya. Padang pasir. Sekarang ini dijaga ketat bahkan menggunakan drone. Jadi tahun ini akan menjadi satu tahun yang cukup sepi ya. Cukup sepi berbanding dengan tahun-tahun lalu,” imbuhnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen + one =