Jakarta, Suarabersama.com – Sebanyak 39 siswa SMP di Purwakarta, Jawa Barat, telah berhasil menyelesaikan program pendidikan berkarakter bela negara di barak TNI atau Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menyatakan bahwa para siswa yang telah mengikuti pendidikan tersebut selama dua minggu kini telah kembali ke orang tua masing-masing.
“Alhamdulillah, setelah menjalani pendidikan berkarakter bela negara selama 14 hari, akhirnya mereka (para pelajar) bisa pulang,” kata Saepul kepada wartawan pada Minggu (18/5).
Saepul menjelaskan bahwa meskipun program pendidikan di barak militer tersebut telah selesai, para siswa tetap akan melanjutkan pembinaan. Dia menambahkan bahwa dalam dua pekan mendatang akan ada sesi penyegaran yang bertujuan untuk memastikan agar perubahan yang terjadi pada para siswa tidak bersifat sementara.
Ia menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk para pelajar yang sebelumnya dikenal bermasalah, seperti terlibat dalam tawuran, membolos sekolah, hingga mengonsumsi minuman keras. Program di barak militer diharapkan dapat membentuk mereka menjadi lebih disiplin dan memiliki komitmen pada diri sendiri, lingkungan, serta Tuhan.
“Melalui pendidikan berkarakter ini, mereka bisa menjadi lebih disiplin dan mampu berkomitmen pada diri sendiri, lingkungan, serta Tuhan,” tambahnya. Program ini juga diikuti oleh pengawasan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID).
Di sisi lain, salah satu orang tua siswa, Yeni, menyampaikan bahwa dirinya merasakan adanya perubahan pada sikap anaknya setelah mengikuti pendidikan bela negara.
“Anak saya berubah, lebih tenang, dan sopan,” ujarnya.
Yeni mengungkapkan bahwa sebelumnya anaknya terlibat dalam tawuran, namun kini ia menunjukkan perubahan dengan mencium tangan orang tuanya dan meminta maaf.
“Mudah-mudahan terus bertahan dan dia bisa jadi anak yang lebih baik,” tambahnya.
