Jakarta, Suarabersama.com – Pasukan Ukraina terus merangsek masuk ke wilayah Kursk, Rusia dengan tujuan menciptakan zona penyangga strategis untuk melindungi daerah perbatasan mereka dari serangan Rusia. Langkah ini diambil setelah serangan mendadak Ukraina ke wilayah Rusia yang mengejutkan Moskow pekan lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi kemajuan pasukan Ukraina yang telah menduduki lebih dari 1.000 km persegi di Kursk, dengan peningkatan jumlah tawanan perang Rusia yang dapat ditukar dengan pejuang Ukraina.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko menyatakan bahwa zona penyangga ini bertujuan untuk melindungi warga perbatasan Ukraina dari serangan Rusia yang diluncurkan dari wilayah seperti Kursk. Dalam serangan drone semalam, Ukraina menargetkan empat lapangan udara militer Rusia di Voronezh, Kursk, dan Nizhniy Novgorod, menghancurkan fasilitas bahan bakar dan senjata udara, termasuk satu pesawat Su-34 Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk mengusir pasukan Ukraina, namun pertempuran sengit selama lebih dari seminggu belum berhasil mencapai tujuan tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan berhasil menembak jatuh 117 drone Ukraina serta menangkis serangan di Kursk.
Di tengah meningkatnya ketegangan, Garda Nasional Rusia memperkuat keamanan di pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, dan evakuasi sekitar 200.000 orang dari zona perbatasan telah dilakukan. Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas situasi tersebut.