Suara Bersama

TPNPB-OPM minta Presiden Prabowo hentikan operasi militer di Intan Jaya

suarabersama.com-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta Presiden Prabowo Subianto segera menghentikan operasi militer di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah karena menyasar pemukiman warga sipil.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Apeni Kobogau, dalam laporan resminya diterima Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada Senin (28/07/2025). “Kami meminta Presiden Prabowo untuk menghentikan operasi militer dan segala bentuk interogasi terhadap warga sipil di wilayah konflik Kabupaten Intan Jaya. Operasi militer yang menyerang pemukiman warga sipil merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia,” Kata Apeni dalam laporannya.

Apeni, pihaknya mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap Joni Hendra pada (25/07/2025). TPNPB menuding sebagai agen intelijen militer Indonesia yang aktif di wilayah konflik bersenjata Kabupaten Intan Jaya. Mereka juga menyatakan bahwa penembakan di sekitar Bandara Bilogai dan Kampung Wandoga merupakan aksi penyerangan yang dilakukan pasukan TPNPB terhadap aparat militer Indonesia.

Laporan resmi Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Apeni Kobogau dibenarkan oleh Komandan Operasi Batalion Agin Bulla, Abertinus Kobogau dan Sekjen TPNPB Kodap VIII, Oni Tipagau. “Kami tegaskan kepada Panglima TNI Agus Subiyanto, Pangdam XVII Cenderawasih dan Pangkogabwilhan III untuk menghentikan operasi militer ke permukiman warga. Jika ingin menghadapi kami, silakan datang langsung ke markas kami,” ucap Abertinus.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan, pengiriman militer ke Papua seharusnya tidak dilakukan dengan aksi kekerasan terhadap warga sipil. Pihaknya menolak keras tindakan penangkapan dan penembakan terhadap warga sipil yang dituduh sebagai bagian dari TPNPB tanpa bukti. “Jika pemerintah Indonesia ingin menyelesaikan konflik, hadapi kami sebagai pasukan bersenjata, bukan memburu warga sipil tidak bersalah demi legitimasi operasi militer,” Ujarnya saat siaran pers hari ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × 5 =