suarabersama.com-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XVI mengklaim berhasil menembak seorang personel militer dalam baku tembak di wilayah Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan Rabu (30/07/2025). Ditambah satu unit kendaraan taktis milik aparat keamanan dikabarkan rusak berat terkena tembakan.
Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, melalui juru bicaranya, Sebby Sambom, pada Kamis (31/07/2025), mengatakan bahwa korban personel militer yang berhasil ditembak tidak gugur dan hanya mengalami luka tembak di tangan maupun kaki telah dievakuasi ke Jakarta guna mendapatkan pertolongan medis.
Pihak TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo juga mengklaim telah menangkap seorang warga asli Papua pada Senin (28/07/2025) pagi karena diduga sebagai mata-mata TNI. Pihaknya mengklaim bahwa OAP yang menjadi mata-mata tersebut kerap melakukan kegiatan spionase untuk kepentingan TNI. Pihaknya hanya menampilkan foto seseorang yang terlibat bagian mulut berdarah, namun tidak menyampaikan siapa orang asli Papua yang diakuinya sebagai agen rahasia TNI tersebut. Siapa nama, tempat tinggal, profesi dan lainnya secara jelas.
Dalam siaran pers TPNPB menyebutkan, setelah melalukan interogasi kemudian pihaknya membebaskan dengan peringatan keras agar tidak lagi terlibat lagi dalam kegiatan mata-mata atau intelijen pemerintah Indonesia.
Sebby, “Pasukan kami mengimbau kepada seluruh orang asli Papua di wilayah perang Yahukimo untuk tidak menjadi kaki tangan pemerintah Indonesia,” Ucapnya dalam siaran resminya. TPNPB-OPM juga menyerukan agar orang Papua yang sekarang bekerja sebagai aparat TNI/Polri maupun Pegawai Negeri Sipil segera berhenti mendukung sistem pemerintahan Indonesia di Tanah Papua. Pihaknya menilai kehadiran negara melalui militer telah membuka jalan bagi eksploitasi sumber daya alam yang merugikan masyarakat adat Papua.
Siaran pers ditandatangani petinggi TPNPB-OPM yakni Panglima Tinggi Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, Mayjen Terianus Satto dan Mayjen Lekagak Telenggen.
Hingga berita ini diturunkan belum terdapat tanggapan dari pihak TNI maupun pihak terkait lainnya.