suarabersama.com-Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM), menyampaikan tudingan adanya seorang warga sipil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan sebagai mata-mata atau agen intelijen Indonesia, pada Minggu (03/08/2025)
Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan bahwa informasi tersebut diperoleh dari laporan resmi Panglima TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur, Ananias Ati Mimin dan pasukan TPNPB dari medan perang di Pegunungan Bintang. “Kami menerima informasi bahwa satu orang warga sipil atas nama Kris Kipka terlibat dan bergabung bersama aparat militer Indonesia di Pegunungan Bintang. Kris Kipka difasilitasi oleh aparat militer Indonesia untuk menjadi intelijen mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB,” ucap Sebby melalui keterangan tertulis, pada Minggu (03/08/2025).
Pihak Komnas TPNPB-OPM juga menghimbau secara khusus kepada warga sipil yang terlibat sebagai mata-mata negara Indonesia untuk segera berhenti mencari tahu pergerakan TPNPB-OPM di 36 Kodap seluruh tanah Papua. “Jika Anda kami bunuh maka tidak ada jaminan oleh negara terhadap anak dan keluarga anda, sehingga segera berhenti menjadi mata-mata aparat keamanan Indonesia,” tegas Sebby.
Sebby, pihaknya sudah memegang identitas warga sipil atas nama Kris Kipka sehingga akan melakukan interogasi jika orang tersebut ditemukan di wilayah operasi TPNPB. Kipka juga difasilitasi oleh negara Indonesia untuk membunuh kami. Bocoran tersebut diketahui juga dari agen TPNPB-OPM yang ada di dalam tubuh aparat keamanan Indonesia. “Kami menghimbau kepada aparat keamanan Indonesia untuk menghentikan penggunaan warga sipil sebagai intelijen atau mata-mata di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua,” ujar Sebby.



