Suara Bersama

TNI pastikan situasi Kabupaten Asmat aman pasca pembunuhan warga sipil oleh milisi TPNPB-OPM

suarabersama.com–TNI pastikan situasi Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan dalam kondisi aman pasca pembunuhan terhadap warga sipil oleh milisi TPNPB-OPM Distrik Kolf Braza.  TNI telah memperkuat pos pengamanan serta melakukan patroli rutin.

Aparat TNI melalui Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Andy Setyawan pada Papua60detik, Kamis (25/09/2025), memastikan situasi dalam kondisi aman dan kondusif pasca pembunuhan yang dilakukan TPNPB-OPM terhadap warga masyarakat sipil di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Ia juga menegaskan bahwa aparat TNI telah memperkuat pos-pos pengamanan serta melakukan patroli rutin untuk mempersempit ruang gerak milisi TPNPB-OPM.  “Kita lakukan penguatan pos-pos yang sudah ada serta peningkatan patroli untuk meminimalisir dan memperkecil ruang gerak mereka,” ucapnya.

Andy menambahkan, saat ini tidak ada penambahan personel TNI secara signifikan khususnya ke wilayah Kabupaten Asmat. Namun, pihaknya telah menyiapkan personel dengan dilengkapi peralatan memadai untuk mengantisipasi kemungkinan berbagai situasi yang dihadapi di lapangan.

Dia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan dengan meningkatkan sistem keamanan lingkungan dan melaporkan jika terdapat keberadaan orang asing yang mencurigakan. “Kita harapkan kejadian ini tidak terjadi kembali,” harapnya.

Sebelumnya terjadi peristiwa berdarah di Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Papua Selatan pada Minggu (21/09/2025) sekitar pukul 06.30 WIT.  Sekitar enam orang milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menggunakan perahu katinting masuk ke Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza.  Kemudian mereka mendatangi rumah salah satu warga setempat atas nama Khairul Sarikam, seorang pensiunan Guru SD.

Pemilik rumah saat itu tidak berada ditempat, tetapi putranya bernama Indra Guruwardana (24) berada di dalam rumah bersama anak dan istrinya.  Indra Guruwardana sempat berusaha melarikan diri, tetapi mendapat tembakan beberapa kali di bagian punggung hingga meninggal dunia di tempat.

Setelah korban ditembak mati, kemudian jasadnya diseret ke halaman rumah dan membakar rumah beserta isinya hingga rata dengan tanah.

Akibat kejadian pembunuhan tersebut, sebagian warga setempat merasa ketakutan dan mengungsi ke Suator untuk mengamankan diri.

Terjadinya pembunuhan ini semakin menunjukkan kekejaman dan kebengisan milisi TPNPB-PB terhadap warga masyarakat sipil yang telah berulangkali dan milisi tersebut juga dinilai telah mulai memperluas aksi teror mereka di wilayah Papua.  (**)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

thirteen + 15 =