Paris, Suarabersama – Kontingen gabungan TNI dan Polri dari Satgas Patriot II mendapatkan kehormatan luar biasa sebagai pasukan pembuka dalam parade militer memperingati Bastille Day, yang berlangsung di Champs-Élysées, Paris. Kehadiran ini sekaligus menandai tingginya apresiasi terhadap profesionalisme militer Indonesia.
🇫🇷 Gladi Resik dan Persiapan
Sekitar 451 personel dari TNI, Polri, dan akademi militer mengikuti latihan intensif di Paris, mengasah kedisiplinan baris-berbaris, ritme drum band, dan formasi parade. Mereka dipimpin langsung oleh Brigadir Jenderal Ferry Irawan, dan diawasi ketat dari Badan Pertahanan Prancis guna memastikan formasi sempurna saat tampil di hadapan Presiden Macron dan tamu undangan lainnya.
🎉 Hari H: Pusat Perhatian Champs-Élysées
Pada pagi hari Bastille Day, kontingen Indonesia memasuki arena dengan barisan tegap, disambut tepuk tangan meriah dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Drum band taruna memainkan lagu kebangsaan “Maju Tak Gentar,” menegaskan kebanggaan identitas nasional. Presiden Prabowo memberikan penghormatan penuh sementara Presiden Macron turut memberi aplaus apresiatif.
🤝 Simbol Diplomatik
Undangan Presiden Macron kepada Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan merefleksikan eratnya kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis—tidak hanya di bidang militer, tetapi juga pertahanan strategis. Duel kehormatan ini memperkuat hubungan, membuka peluang kolaborasi di sektor penguatan alutsista, pelatihan bersama, dan transfer teknologi pertahanan.
🌍 Reaksi dan Isu Global
Media internasional menyoroti langkah TNI-Polri sebagai satu-satunya kontingen Asia dalam formasi pembuka parade. Kehadiran ini memberi sinyal kuat bahwa Indonesia kini semakin mendapat perhatian dalam arena global, khususnya di kawasan Indo‑Pasifik. Penampilan TNI turut ditemani delegasi dari negara sahabat lain seperti Finlandia, Belgia, dan Luksemburg, menunjukkan nuansa diplomasi multilateral yang kian berkembang.
✨ Dampak Strategis dan Prospek Lanjutan
Keikutsertaan ini memberi efek ganda: sebagai pemicu kebanggaan nasional serta kesempatan membangun citra positif global. Selain itu, momen ini diperkirakan akan memperlancar proses negosiasi pengadaan alutsista Prancis seperti jet tempur Rafale dan kapal selam Scorpene, melengkapi pertumbuhan sektor pertahanan Indonesia.
🔑 Kesimpulan
-
Profesionalisme: Latihan intensif TNI-Polri menghasilkan penampilan gagah dan disiplin di panggung dunia.
-
Diplomasi Strategis: Undangan Macron sebagai tamu kehormatan mengukuhkan rekam jejak kemitraan bilateral.
-
Momen Bersejarah: Indonesia tampil sebagai kontingen Asia pertama dan satu-satunya yang membuka parade.
-
Peluang Masa Depan: Menyongsong kerjasama pertahanan dan penguatan posisi dalam geopolitik global.
