Suara Bersama

TNI AD Kerahkan 21.707 Prajurit untuk Percepatan Penanganan Bencana di Sumatra

Jakarta – TNI Angkatan Darat (AD) mengerahkan sebanyak 21.707 personel untuk mempercepat penanganan dampak banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra.

Ribuan prajurit tersebut diarahkan untuk membantu kebutuhan darurat masyarakat, mulai dari penyediaan logistik, proses evakuasi, pendirian dapur lapangan, pemulihan fasilitas publik, hingga membuka akses ke wilayah yang terisolasi.

“TNI AD terus memantau perkembangan di tiga wilayah terdampak. Bantuan ini merupakan tahap awal dan akan ditambah sesuai kebutuhan di lapangan. Prajurit juga dikerahkan untuk membantu evakuasi, membuka akses, dan memastikan distribusi logistik berjalan lancar,” ujar Kadispenad Kolonel Inf Donny Pramono melalui keterangan resmi, Minggu (30/11).

Di Provinsi Aceh, personel Kodam Iskandar Muda terlibat dalam evakuasi warga, pembukaan jalur yang tertutup material longsor, serta penguatan distribusi bantuan.

Sementara itu, di Sumatera Barat, Kodam XX/TIB menambah dukungan alat berat dan memperkuat posko penanganan akibat dampak banjir bandang.

Adapun di Sumatera Utara, fokus personel TNI AD diarahkan pada pemulihan fasilitas umum dan pengiriman logistik ke beberapa wilayah yang sebelumnya terputus aksesnya.

Dalam rangka operasi kemanusiaan tersebut, pengiriman bantuan lanjutan juga berlangsung melalui armada Hercules dan Kapal KRI. Bantuan yang diberangkatkan pada Minggu (30/11) mencakup tenda serbaguna, velbed, genset, perlengkapan dapur lapangan, kompor lapangan, kompor gas, alat penjernih air portabel, aki, ban truk, kantong jenazah, LCR dan OBM, perangkat Starlink, obat-obatan termasuk antibiotik, serta PUO utama dan cadangan.

Pada Senin (1/12), Kapal KRI dijadwalkan membawa mobil Reverse Osmosis (RO), excavator, jembatan Bailey, dan buldoser. Selanjutnya pada Selasa (2/12), Kapal ADRI akan mengangkut ban kendaraan 4×4, ransel kesehatan, tandu lipat, matras lipat, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan wanita, alat mandi, perlengkapan dapur lapangan, serta kendaraan Maung.

Untuk penguatan mobilitas udara, TNI AD juga mengoperasikan alutsista berupa tiga unit Heli Bell 412, dua unit Heli Mi-17, dan satu pesawat CASA. Seluruhnya disebar untuk memperkuat operasi kemanusiaan melalui BKO Kodam IM, Kodam I/BB, serta BNPB.

Donny menegaskan bahwa seluruh upaya ini merupakan bagian dari tugas TNI AD dalam operasi militer selain perang (OMSP), yang dilaksanakan secara terpadu serta berkesinambungan.

“Kami bergerak cepat dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, Polri, serta seluruh unsur terkait. Prioritas kami adalah keselamatan warga dan percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak,” tuturnya.

Sementara itu, hingga Minggu, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melaporkan total 316 korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Selain itu, 289 orang masih dinyatakan hilang.

Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan bahwa jumlah korban terbanyak berada di Sumatra Utara, yakni 172 orang. Di Aceh, korban meninggal mencapai 54 orang, sementara di Sumatra Barat tercatat 90 orang. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × four =