Suara Bersama

Tim Gabungan Kerahkan Darat dan Udara Padamkan Karhutla di Kampar

Riau, Suarabersama – Tim gabungan terus berjuang memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Memasuki hari keempat sejak api terpantau, sekitar 30 hingga 34 hektare lahan, termasuk gambut dalam, telah terbakar. Kondisi medan yang sulit dan keterbatasan sumber air menjadi tantangan utama di lapangan.

Kebakaran ini terjadi di kawasan lahan gambut dengan kedalaman mencapai satu meter. Tim darat yang terdiri dari unsur Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat peduli api (MPA) harus menembus semak belukar dan medan berlumpur untuk mencapai titik api. Tidak hanya kesulitan akses, mereka juga menghadapi kendala minimnya air, yang harus disalurkan dari kanal sejauh ratusan meter menggunakan selang dan pompa.

Komandan regu pemadam menjelaskan bahwa akses yang sangat terbatas dan perubahan arah angin membuat upaya pemadaman menjadi lebih rumit. Kobaran api kerap meluas secara tiba-tiba, menyebabkan tim harus melakukan penyekatan terlebih dahulu sebelum pemadaman total dilakukan. Untuk mempercepat penanganan, satu unit helikopter water bombing dikerahkan untuk membantu menjangkau titik api dari udara, terutama di area yang tidak bisa dicapai oleh tim darat.

Namun, hanya satu helikopter yang tersedia di wilayah Riau saat ini, dan jumlah tersebut masih belum cukup untuk mengatasi seluruh potensi titik api di lahan gambut. Oleh karena itu, pemerintah daerah telah mengajukan permohonan tambahan helikopter ke pusat agar penanganan udara dapat dimaksimalkan.

Tim gabungan yang terlibat dalam operasi ini cukup besar dan mencakup berbagai unsur lintas sektor. Selain operasi pemadaman, mereka juga melakukan pendinginan agar bara api tidak kembali menyala, terutama di kedalaman gambut yang menyimpan panas selama berhari-hari. Tugas ini sangat melelahkan, dan personel di lapangan bekerja bergantian dalam kondisi serba terbatas.

Sampai hari kelima, luas lahan terbakar telah mencapai sekitar 34 hektare. Fokus saat ini adalah memperluas zona penyekatan dan memperkuat garis pertahanan agar api tidak merambat ke permukiman atau kawasan lain yang berisiko tinggi. Operasi ini diprediksi masih akan berlangsung beberapa hari ke depan, mengingat kondisi cuaca kering dan minim hujan yang masih terus berlangsung.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 + ten =