Jakarta, Suarabersama – TikTok mulai memulihkan layanannya di Amerika Serikat (AS) setelah sempat ditutup sementara. Perusahaan mengucapkan terima kasih kepada Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang telah memberikan kejelasan sehingga aplikasi tersebut bisa kembali beroperasi. TikTok mengungkapkan, Trump menjamin penyedia layanan mereka tidak akan dihukum atas penyediaan TikTok untuk lebih dari 170 juta warga AS.
“Terima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan, dan kami akan bekerja sama untuk menemukan solusi jangka panjang agar TikTok tetap ada di AS,” kata TikTok dalam pernyataannya.
Sebelumnya, layanan TikTok sempat ditangguhkan akibat larangan yang diberlakukan pemerintah AS terkait keamanan nasional. Namun, Trump menegaskan bahwa aplikasi tersebut harus diselamatkan dan akan membuka peluang kemitraan baru. Meskipun demikian, langkah Trump mendapat penentangan dari beberapa pihak, termasuk dari Partai Republik yang menyarankan agar TikTok dijual jika ingin beroperasi di AS.
CEO TikTok, Shou Zi Chew, dijadwalkan hadir di pelantikan Trump, yang juga akan membahas potensi bisnis TikTok di AS yang diperkirakan bernilai US$ 50 miliar.
