Jakarta, Suarabersama.com – Bupati Pati, Sudewo, diperkirakan akan menghadapi demonstrasi besar pada Rabu, 13 Agustus 2025. Aliansi Masyarakat Pati Bersatu telah menyatakan siap turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa yang mereka sebut akan terus digelar hingga Sudewo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Bupati.
Koordinator Lapangan Penggalangan Donasi Aliansi, Teguh Istiyanto, menegaskan bahwa aksi ini bukan bersifat satu hari saja, melainkan akan dilakukan secara berkelanjutan jika Sudewo tetap bertahan di posisinya.
“Jika Sudewo tidak mundur, aksi berlanjut sampai dia mundur. Dua hari, tiga hari, tetap kami layani. Kami tunggui di sini sampai mundur,”
jelas Teguh Istiyanto, Selasa (12/8/2025).
Menurut Teguh, pihaknya sebenarnya telah menyarankan Sudewo untuk menyatakan pengunduran diri sebelum tanggal 13 Agustus agar situasi tetap kondusif dan nama baik Sudewo tetap terjaga di mata publik.
“Kami tidak ingin menjatuhkan martabat orang. Tapi kalau memang terpaksa, apa boleh buat,” lanjut Teguh.
Desakan mundur terhadap Sudewo tidak hanya disebabkan oleh kebijakan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen, tetapi juga karena dinilai tidak layak secara pengalaman dan rekam jejak untuk memimpin Kabupaten Pati.
“Kami tidak mau jadi objek uji coba pemimpin. Pemimpin harus tahu kondisi masyarakat bawah, punya empati dan simpati,”
ungkap Teguh.
Teguh juga menyinggung bahwa nama Sudewo pernah terseret dalam dugaan kasus suap di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), yang menurutnya mencederai nilai integritas seorang pemimpin.
“Sekarang legowo lah, mundur dulu. Nanti lima tahun lagi, bisalah nyalon lagi. Jangan korbankan rakyat untuk belajar,” jelasnya.
Aliansi telah menyiapkan semua kebutuhan logistik aksi, termasuk mendirikan dapur umum, posko P3K, serta area penampungan untuk massa yang diprediksi datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Pati dan sekitarnya. Massa mulai dijadwalkan berkumpul di Alun-Alun Pati pukul 09.00 WIB dan diperkirakan terus berdatangan hingga siang hari.
“Yang dari luar kota, kami persilakan jika hanya ingin menonton. Warga Pati yang merantau lalu pulang kampung, itu memang ikut berjuang untuk Pati,” tuturnya.
Teguh juga menyampaikan imbauan kepada seluruh peserta aksi agar menjaga ketertiban dan tidak membawa benda-benda berbahaya.
“Besok, pihak kepolisian akan mengecek massa. Yang membawa benda berbahaya tidak akan diizinkan masuk area Alun-Alun,” tambahnya..
Sementara itu, Polda Jawa Tengah telah menyiapkan skema pengamanan ketat. Personel dengan perlengkapan gas air mata dan water cannon disiapkan untuk mengantisipasi jika aksi berkembang menjadi tidak terkendali, mengingat jumlah massa yang diprediksi mencapai ribuan orang. (*)



