Medan, suarabersama.com – Pelari tim atletik DKI Jakarta, Wahyudi Putra, yang juga merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat Sersan Dua (Serda), meraih dua medali emas di Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024 (PON 2024). Di balik keberhasilannya, ada dorongan kuat dari ibunya yang tengah berjuang melawan gangguan saraf. Meskipun sakit, sang ibu tetap menjadi motivasi utama bagi Wahyudi untuk berjuang keras di ajang nasional ini.
Wahyudi berhasil meraih emas pada nomor 1.500 meter dan 800 meter putra, berkat dukungan penuh dari keluarga dan rekan-rekannya. “Walau sakit, ibu saya selalu mendukung, dan keluarga juga terus memotivasi serta menyuruh saya agar menyelesaikan misi di PON tahun ini,” ujarnya usai memenangkan medali emas 800 meter putra di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin.
Untuk mengurangi rasa khawatir terhadap kondisi ibunya, keluarga Wahyudi turut merawat dan memberikan dukungan penuh. Ia berharap dengan keberhasilan ini, ibunya akan lebih termotivasi untuk berobat dan segera sembuh. “Jadi kalau sudah sembuh, semoga bisa mendampingi saya untuk kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” kata Wahyudi.
Selain itu, Wahyudi mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan institusi tempatnya bekerja, TNI AL, yang selalu memberikan dukungan. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada tim atau kontingen DKI Jakarta dan tempat kerja saya, yaitu TNI AL, yang selalu mendukung anggotanya untuk meraih prestasi,” tambahnya.
Setelah selesai mengikuti rangkaian perlombaan PON, Wahyudi berencana untuk segera pulang ke kampung halamannya di Kota Padang, Sumatera Barat, demi bertemu dan memeluk ibunya.
Final lari nomor 800 meter putra di PON 2024 diikuti oleh delapan peserta dari tujuh provinsi, termasuk DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dengan semangat juang seorang tentara, Wahyudi Putra tidak hanya mengharumkan nama kontingen DKI Jakarta tetapi juga memberikan inspirasi bagi atlet lainnya untuk terus berprestasi di tengah tantangan hidup.
