Jakarta, Suarabersama.com – Menyambut Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Mei, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengumumkan tiga program keberpihakan terhadap pekerja di wilayahnya. Program tersebut berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan perlindungan buruh, dari sisi keamanan, keselamatan, hingga ekonomi.
Dalam acara silaturahmi dan halalbihalal bersama serikat pekerja dan buruh di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Selasa (29/4), Luthfi menyampaikan bahwa pemerintah provinsi mendorong perusahaan-perusahaan untuk menyediakan fasilitas penitipan anak atau daycare secara gratis.
“Bagi bapak ibu yang kerja, lha terus sing ngopeni anake sapa? Maka seluruh perusahaan harus punya daycare, dan tidak boleh dipungut biaya,” tegas mantan Kapolda Jateng itu.
Selain fasilitas daycare, program kedua yang diluncurkan adalah penguatan koperasi buruh agar mampu menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau. Pemerintah mendorong agar koperasi langsung mengambil suplai dari produsen, seperti petani beras atau cabai, untuk memutus rantai distribusi yang panjang.
“Ambil beras harus dari simpulnya beras, cabai harus dari petaninya, sehingga harga itu terjangkau,” ujar Luthfi.
Program ketiga adalah subsidi transportasi umum untuk buruh. Luthfi menyebut, ongkos angkutan umum yang semula Rp2.000 akan disubsidi menjadi Rp1.000 khusus bagi buruh, pelajar, disabilitas, dan orang tua. Kebijakan ini akan dituangkan melalui Surat Edaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Transportasi umum untuk buruh, pelajar, disabilitas, orang tua hanya Rp1.000,” katanya.
Selain itu, Pemprov Jateng juga akan mengoptimalkan layanan Bus Rapid Transit (BRT) seperti Trans Jateng dan Trans Semarang agar dapat menjangkau kawasan industri tempat para buruh bekerja.
Tiga program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan buruh di Jawa Tengah, sekaligus memperkuat dukungan pemerintah terhadap peran strategis pekerja dalam pembangunan ekonomi daerah.
