Suara Bersama

Rosan Ungkap Potensi Energi Terbarukan RI 3.677 GW, Baru Dimanfaatkan 14%

Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang mencapai 3.677 gigawatt (GW). Potensi ini mencakup berbagai sumber energi, termasuk tenaga surya, angin, air, biomassa, arus laut, dan panas bumi.

“Kalau dilihat energi yang berpotensi untuk di Indonesia baru terbarukan nilainya 3.677 gigawatt potensi, kita bicara potensi yang di mana berasal tenaga surya, angin, hydro, arus laut, biomass, panas bumi dan lain-lainnya,” kata Rosan dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Menuju Indonesia Hijau: Inovasi Energi dan Sumber Daya Manusia,’ yang berlangsung di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/9/2024).

Potensi tersebut diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai cita-cita nol emisi pada tahun 2060. Namun, saat ini, Indonesia baru memanfaatkan 14% dari total potensi EBT yang ada.

“Kita lihat pada saat ini, energi yang kita gunakan energi baru terbarukan itu 14%, padahal target kita pada tahun 2025 setahun dari sekarang itu sebetulnya adalah 23%. Jadi kita memang ketinggalan dari target-target kita,” ungkapnya.

Di antara berbagai sumber EBT, panas bumi adalah salah satu yang belum dimanfaatkan secara optimal. Saat ini, kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) baru mencapai 3% dari total produksi listrik nasional, meskipun Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar kedua di dunia, terutama di Pulau Jawa.

“Kalau kita bicara potensi sebetulnya panas bumi atau geothermal kita mungkin nomor dua terbesar reserve-nya di dunia terutama di daerah Jawa. Itu mungkin kurang dari 3% yang (sudah) kita utilisasi (dimanfaatkan),” ucapnya.

Rosan menegaskan bahwa potensi sumber EBT ini akan tetap menjadi potensi belaka jika tidak ada kebijakan yang mendukung, seperti pemberian insentif kepada para pengusaha atau investor.

“Bagaimana kita bisa beralih ke energi hijau dengan lebih cepat, lebih baik, lebih efektif dan lebih efisien,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, menurut catatan detikcom, sekitar 40% dari total energi panas bumi dunia terdapat di Indonesia, dengan potensi geothermal mencapai 24 GW. Namun, dari jumlah tersebut, baru sekitar 10% atau 2,4 GW yang dimanfaatkan. Ini masih jauh dari total kapasitas pembangkit listrik terpasang Indonesia yang mencapai 72.976 MW hingga Desember 2023. Jika pemanfaatan PLTP dapat dimaksimalkan hingga 100%, maka potensi sumber energi panas bumi dapat menyuplai hingga 32% dari total kapasitas pembangkit listrik nasional.

(XLY)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 − 3 =