Jakarta, Suarabersama.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai rencana pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur. Sesuai dengan rencana yang telah diusulkan, pemindahan ASN dijadwalkan akan dilakukan pada bulan September mendatang. Dalam pernyataannya, Jokowi menekankan bahwa meskipun jadwal pemindahan masih direncanakan pada bulan September, hal ini sangat tergantung pada kesiapan infrastruktur di IKN.
“Rencana masih September, tapi juga melihat kesiapan di sini,” tegas Jokowi saat berada di Sumbu Kebangsaan IKN pada Rabu (14/8/2024). Pernyataan ini menunjukkan bahwa Jokowi memberikan perhatian yang besar terhadap kesiapan infrastruktur dan sarana-prasarana di ibu kota baru sebelum memindahkan ASN.
Presiden Jokowi juga memberikan pesan penting bahwa pemindahan ASN tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. Ia menggarisbawahi bahwa jika kondisi IKN belum sepenuhnya siap, pemerintah tidak akan memaksakan pemindahan ASN. “Sekali lagi kita tidak ingin memaksakan, kalau memang belum siap ya bisa diundur, kita tak mau memaksakan sesuatu yang belum siap,” pungkas Jokowi. Pesan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa pemindahan ASN dilakukan dalam kondisi yang optimal, tanpa menempatkan ASN dalam situasi yang tidak memadai.
Sebelumnya, Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Mohammad Averrouce, menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan jumlah pasti dari ASN pionir yang akan pindah ke IKN pada September mendatang. Namun, ia memperkirakan bahwa jumlah minimal ASN yang akan berangkat sekitar 1.740 orang. Hal ini merujuk pada asumsi jumlah tower hunian yang telah disiapkan oleh Kementerian PUPR. Dari total 47 tower hunian yang direncanakan siap pada bulan November, 29 di antaranya akan dihuni oleh ASN, sementara sisanya akan digunakan oleh aparatur keamanan dan pertahanan (Hankam) seperti TNI-Polri.
“Kalau misalnya dari 40 yang didapatnya 29 tower, ya sekitar 1.740 orangan lah (minimal),” kata Averrouce, yang akrab disapa Ave, saat ditemui di Sheraton Grand Jakarta pada Senin (24/6/2024) yang lalu.
Averrouce juga menjelaskan bahwa dalam skema besar, jumlah ASN yang akan diberangkatkan ke IKN bisa mencapai maksimal 3.072 orang, tergantung pada kesiapan hunian di ibu kota baru. “Kalau misalnya bisa dimaksimalkan, ya bisa 3.000-an. Tapi catatannya adalah, kalau huniannya bisa ditambah lagi, kita bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.
Dengan demikian, meskipun rencana pemindahan ASN ke IKN sudah ada di depan mata, pemerintah tetap mengedepankan kesiapan infrastruktur sebagai prioritas utama. Sementara itu, sejumlah ASN juga akan diberangkatkan terlebih dahulu untuk mendukung perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79 sebelum pemindahan massal dilakukan.
(XLY)