Jakarta, Suarabersama.com – Puluhan relawan kemanusiaan tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) mengikuti pembekalan dan pelatihan teknis di Gedung General Union of Tunisian Worker, Selasa (2/9/2025). Kegiatan ini menjadi persiapan akhir sebelum mereka bergabung dalam misi maritim internasional menembus blokade Gaza melalui jalur Laut Mediterania.
Pelatihan tersebut difokuskan pada kesiapan fisik, mental, serta strategi teknis agar para relawan mampu menghadapi berbagai tantangan selama pelayaran menuju Gaza. Misi ini bertujuan mengantar bantuan kemanusiaan sekaligus menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang masih berada di bawah blokade Israel.
Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyatakan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia terhadap partisipasi warga negara Indonesia yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini.
“Kami mendukung penuh perjuangan para relawan Indonesia yang dengan semangat kemanusiaan tinggi ikut dalam gerakan Global Sumud Flotilla. Ini adalah bentuk nyata solidaritas rakyat Indonesia terhadap Palestina,” ujarnya.
Salah satu relawan IGPC, Ogy Faturahman, menuturkan para peserta mendapat pelatihan intensif di Tunisia. “Kami fokus mempersiapkan fisik dan mental serta menyusun strategi konvoi kemanusiaan lewat jalur laut. Ini bagian dari perjuangan membebaskan Palestina dari penjajahan zionis Israel,” katanya.
Konvoi maritim ini merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla yang melibatkan ribuan aktivis dari 44 negara dengan dukungan 72 kapal. Armada internasional itu akan mengantarkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang tengah menghadapi krisis berkepanjangan sejak serangan Israel pada 7 Oktober 2023.
Koordinator IGPC, Muhammad Husein, menegaskan bahwa pelayaran ini bukanlah kegiatan biasa. “Ini adalah langkah strategis untuk pembebasan Palestina, khususnya rakyat Gaza yang telah lama menderita. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak, dan doa serta dukungan rakyat Indonesia sangat berarti agar misi ini berlangsung damai dan aman,” ujarnya.
Relawan IGPC yang terlibat berasal dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis kemanusiaan, jurnalis, tenaga medis, hingga artis dan influencer. Partisipasi lintas profesi ini diharapkan semakin memperkuat gaung solidaritas Indonesia bagi perjuangan rakyat Palestina.
(HP)



