Suara Bersama

PUPR: Sektor Bangunan Penyumbang Sepertiga Emisi Gas Rumah Kaca, Pentingnya Pembangunan Berkelanjutan

Jakarta, Suarabersama – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa sektor bangunan berkontribusi terhadap sepertiga total emisi gas rumah kaca. Dengan kesadaran tersebut, PUPR menekankan pentingnya penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Sekretaris Jenderal PUPR, Zaenal Fatah, menjelaskan bahwa sektor bangunan merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca, bahkan mencapai sepertiga dari total emisi tersebut.

“Data menunjukkan bahwa sektor ini menyumbang sepertiga dari total emisi gas. Namun, di sisi lain, sektor ini juga menyimpan potensi besar untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi,” ujar Zaenal dalam acara Peluncuran Peta Zona Iklim, Selasa (1/10/2024).

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 terkait pelaksanaan Undang-Undang Bangunan, yang mengharuskan bangunan untuk mengurangi konsumsi energi sebesar 25% selama masa operasionalnya.

Selaras dengan itu, juga diterbitkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Hijau. Dalam regulasi ini, penghematan energi dapat dicapai melalui strategi iklim mikro dan pendinginan pasif sebelum menggunakan teknologi hemat energi mekanikal dan elektrikal.

Zaenal juga menyebutkan bahwa sejumlah negara, baik maju maupun berkembang, telah membuat peta zona iklim untuk mendukung desain bangunan berkelanjutan. Di samping itu, data cuaca standar juga diperlukan untuk membangun gedung yang ramah lingkungan.

“Saat ini, kita telah memiliki zona iklim untuk potensi pendinginan pasif dan data cuaca standar. Hal ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian PUPR, BMKG, Kagoshima University, Hiroshima University, serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Data ini akan diluncurkan hari ini dan diharapkan memberikan manfaat dalam pengembangan infrastruktur nasional kita,” jelasnya.

Inovasi ini, menurut Zaenal, merupakan landasan penting untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di masa depan dan merupakan contoh keberhasilan kolaborasi internasional yang memberikan dampak signifikan bagi pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × 5 =