Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa wilayah Jabodetabek akan mengalami puncak musim hujan dengan disertai angin kencang pada periode November hingga Desember 2025. Kondisi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia hingga awal tahun mendatang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa hujan lebat yang terjadi akhir-akhir ini belum mencapai puncak musim hujan. “Puncaknya sebetulnya di bulan November, Desember. Jadi kemarin itu belum puncak,” katanya seperti dikutip dari YouTube Kompas TV. Dia menambahkan, curah hujan akan meningkat pada November dan berlanjut sampai Desember.
Menurut Dwikorita, pola curah hujan di Indonesia cukup bervariasi. Untuk wilayah barat dan sebagian wilayah tengah Indonesia, puncak musim hujan diprediksi akan berlangsung pada bulan November hingga Desember. Sedangkan wilayah timur Indonesia akan mengalami puncak hujan sedikit lebih lambat, yakni pada Januari hingga Februari.
“Selain wilayah ini, Indonesia bagian barat dan sebagian Indonesia tengah itu puncaknya November–Desember, sisanya Januari–Februari,” jelasnya. Ia juga menjelaskan bahwa pergeseran puncak musim hujan dari wilayah barat ke timur merupakan pola umum yang terjadi setiap tahun.
Musim hujan secara keseluruhan diperkirakan akan berlangsung hingga April 2026. Dalam menghadapi kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan serta melakukan mitigasi untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem selama periode puncak musim hujan.(*)




 
							 
											 
											