Jakarta, Suarabersama.com – Pemerintah Indonesia tengah bersiap menampung sekitar 2.000 warga Gaza, Palestina, untuk mendapatkan pengobatan di Tanah Air. Pulau Galang di Provinsi Kepulauan Riau santer disebut sebagai lokasi utama pusat perawatan kemanusiaan tersebut.
Presiden Prabowo Subianto disebut telah memberikan arahan langsung terkait rencana evakuasi sementara korban perang Gaza ke Indonesia, sebagai bagian dari komitmen kemanusiaan Indonesia terhadap situasi konflik di Timur Tengah. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa rencana ini sedang dalam tahap persiapan intensif.
“Masih terkait dengan Gaza, Presiden kemarin juga memberikan arahan untuk Indonesia memberikan bantuan pengobatan untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang,” ujar Hasan, Kamis (7/8/2025).
Pulau Galang dipilih karena memiliki infrastruktur yang dinilai memadai. Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, fasilitas di pulau tersebut pernah digunakan sebagai pusat isolasi dan perawatan pasien saat pandemi Covid-19.
“Kemarin Presiden menyebut Pulau Galang, kita sedang melihat, karena waktu itu kan pernah dipakai untuk tempat perawatan Covid-19. Jadi, ada infrastruktur yang sudah di sana,” jelas Sugiono.
Pulau Galang sendiri terletak di wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, dengan luas sekitar 80 hektar. Pulau ini merupakan salah satu dari gugusan Barelang (Batam, Rempang, Galang) dan terkoneksi dengan jembatan Barelang, hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Batam. Menariknya, Pulau Galang memiliki nilai sejarah sebagai tempat penampungan pengungsi Vietnam pada 1979–1996, sehingga dikenal pula sebagai lokasi wisata sejarah.
Sugiono menambahkan bahwa pemerintah juga telah mengkomunikasikan rencana ini dengan negara-negara tetangga Palestina sebagai bagian dari langkah diplomasi untuk memfasilitasi evakuasi.
“Jadi, sewaktu-waktu itu bisa dilaksanakan, ya kita sudah siap,” tegasnya.
Saat ini, pemerintah terus mematangkan rencana teknis, termasuk aspek logistik, medis, dan pengamanan, agar pelaksanaan evakuasi dan perawatan dapat berjalan lancar. Langkah ini menegaskan posisi Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan global, khususnya dalam mendukung rakyat Palestina yang terdampak konflik bersenjata.
(HP)



