Jakarta, Suarabersama.com – Puluhan ribu orang melakukan aksi unjuk rasa di berbagai kota besar di seluruh dunia untuk mengutuk operasi militer Israel di Gaza yang telah berlangsung hampir satu tahun. Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas melancarkan serangan mendadak yang mengakibatkan 1.139 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera. Serangan itu kemudian dibalas dengan operasi militer Israel yang menewaskan hampir 42.000 warga Palestina.
Aksi unjuk rasa dan acara peringatan dengan menyalakan lilin dijadwalkan akan berlangsung di berbagai kota di Eropa, Afrika, Asia, Australia, dan Amerika.
London
Sekitar 40.000 demonstran pro-Palestina berbaris di pusat kota London menjadikannya salah satu unjuk rasa terbesar dalam setahun terakhir. “Sayangnya, meskipun niat baik kami, pemerintah Israel tetap acuh tak acuh dan terus melanjutkan kekejaman di Gaza, juga di Lebanon dan Yaman, bahkan mungkin di Iran,” ujar Agnes Kory, seorang pengunjuk rasa di London, kepada Reuters.
Jakarta
Di Jakarta, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berkumpul di depan kedutaan besar Amerika Serikat, menyerukan Washington, sebagai pemasok militer utama Israel, untuk menghentikan pengiriman senjata. “Kami meminta semua pemimpin dunia untuk bangkit dan bertindak demi membebaskan Palestina dari penindasan yang dilakukan oleh Israel,” kata seorang demonstran kepada Al Jazeera.
Filipina
Di Filipina, sejumlah aktivis sayap kiri menggelar protes di dekat kedutaan besar AS di Manila, tetapi polisi mencegah mereka mendekati lokasi tersebut.
Afrika Selatan
Di Cape Town, Afrika Selatan, ratusan orang berjalan menuju gedung parlemen sambil meneriakkan, “Israel adalah negara rasis!” dan “Kami semua orang Palestina!” Pawai pro-Palestina juga berlangsung di Johannesburg dan Durban.
Caracas
Di Caracas, ratusan demonstran berkumpul di luar markas besar PBB untuk Venezuela, mengangkat bendera Palestina raksasa dan menyerahkan petisi yang menyerukan diakhirinya genosida terhadap warga Palestina. Di Roma, beberapa pengunjuk rasa mengenakan pakaian hitam dan menutupi wajah mereka, melemparkan batu dan botol ke arah polisi sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina, Bebaskan Lebanon!” dan mengibarkan bendera Palestina.
Dublin
Di Dublin, ratusan orang turun ke jalan dengan mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan, “Gencatan senjata sekarang!”
Prancis
Sementara itu, di Prancis, ribuan orang berbaris di Paris, Lyon, Toulouse, Bordeaux, dan Strasbourg untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. Houssam Houssein, seorang demonstran Lebanon-Prancis, menyatakan kekhawatirannya tentang kemungkinan perang regional yang melibatkan Iran, Irak, dan Yaman. “Kita harus menghentikan perang karena situasi sudah tidak tertahankan,” katanya.
Washington
Di Washington, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berdemonstrasi di luar Gedung Putih, mendesak AS untuk menghentikan penyediaan senjata dan bantuan kepada Israel. Seorang pria berusaha membakar dirinya sendiri saat unjuk rasa, tetapi berhasil dipadamkan oleh orang-orang dan polisi.
Jerman
Di Hamburg, sekitar 950 orang menggelar demonstrasi damai dengan mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon, meneriakkan, “Hentikan Genosida!” menurut laporan kantor berita DPA.
Demonstrasi pro-Palestina juga berlangsung di Basel, Swiss, yang menarik beberapa ribu peserta, dan ratusan orang berbaris menuju kedutaan Israel di Athena, yang dijaga ketat oleh polisi anti huru hara.
(HP)