Jayapura, suarabersama.com – Sebagai bagian dari kebijakan nasional untuk menciptakan ketahanan pangan, pemerintah meluncurkan Program Ketahanan Pangan Papua yang berfokus pada pemberdayaan pertanian lokal dan pembangunan infrastruktur pendukung. Dengan kondisi geografis Papua yang menantang, seperti akses transportasi yang terbatas dan kondisi alam yang khas, pemerintah memberikan perhatian khusus pada potensi pangan lokal yang bisa dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat.
Program ini mencakup beberapa komponen penting, mulai dari pemberian pelatihan intensif bagi petani hingga penyediaan bibit unggul dan pupuk berkualitas. Para petani di Papua juga mendapatkan akses kepada teknologi modern melalui subsidi alat-alat pertanian dan dukungan pemerintah untuk pembukaan lahan. Salah satu tanaman yang menjadi fokus adalah sagu, sebagai pangan lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber karbohidrat utama. Selain itu, pemerintah mendorong diversifikasi pangan dengan memperkenalkan tanaman-tanaman baru yang cocok untuk ditanam di Papua.
Menteri Pertanian menyampaikan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Papua pada pasokan pangan dari luar dan menciptakan kemandirian pangan yang berkelanjutan. “Ketahanan pangan tidak hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga tentang menciptakan kesejahteraan bagi para petani. Program ini akan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat Papua melalui hasil pertanian yang memiliki nilai jual tinggi,” jelasnya. Selain itu, dibangun pula fasilitas penyimpanan dan pengolahan makanan agar hasil panen dapat disimpan lebih lama dan diolah menjadi produk pangan yang lebih bernilai, seperti tepung sagu dan produk olahan ikan.
