Suara Bersama

Produksi Persenjataan Indonesia buat Australia Terkesan

Jakarta, Suarabersama.com – Delegasi Australian Command & Staff (ACSC) menyatakan terkesan dengan kemajuan dalam produksi persenjataan Indonesia dan berkeinginan untuk mempelajari serta mengambil contoh dari industri pertahanan Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan delegasi yang dipimpin oleh Commandant Australian War College AIRCDRE Ruth Elsley, didampingi oleh 20 perwira siswa ACSC, ke PT Pindad di Cimahi, Bandung beberapa waktu lalu.

“Australia dapat melihat atau mencontoh dari Indonesia tentang industri pertahanan, karena kalian (Indonesia) telah memiliki perusahaan persenjataan sejak lama. Saya selalu terkesan saat menyaksikan video mengenai produk-produk Pindad, khususnya SS Amphibious. Saya pikir Australia dapat belajar dari negara sahabat terdekat kami, juga menjalin hubungan kerja sama di masa mendatang,” kata Ruth Elsley dalam kunjungan tersebut seperti dikutip dari keterangan Humas PT Pindad, Rabu, (24/7).

Ruth Elsley mewakili delegasi ACSC mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan ini. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ACSC ke Indonesia bertujuan untuk memahami secara menyeluruh tentang pertahanan Indonesia, dan pemahaman tersebut hanya dapat diperoleh dengan melihat langsung bagaimana industri pertahanan berdaulat ini beroperasi.

Sementara itu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM PT Pindad, Kemal Sudiro, juga mengapresiasi kunjungan delegasi ini. Ia berharap ke depannya dapat memberikan insight  dan kolaborasi yang saling menguntungkan bagi PT Pindad serta militer Australia.

“Kami ucapkan terima kasih atas kunjungan ACSC ke PT Pindad. PT Pindad merupakan salah satu BUMN Industri Pertahanan Indonesia yang memiliki produk utama yaitu senjata, kendaraan tempur, dan munisi. Kami juga memproduksi produk industrial seperti alat berat, forging & casting, enjiniring, bahan peledak komersil untuk pertambangan, dan lain-lain. Kami berharap pertemuan ini dapat memberikan insight dan kolaborasi saling menguntungkan untuk Pindad maupun militer Australia,” ungkap Kemal Sudiro.

(Hni)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × five =