Jakarta, Suarabersama.com – Penyusunan kebijakan ekonomi nasional mengutamakan prinsip gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika untuk memastikan pemerataan yang adil di seluruh sektor. Kebijakan ini bertujuan mengurangi kesenjangan sosial dan menjamin keadilan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Dalam rapat koordinasi yang diadakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, berbagai pihak seperti pelaku usaha, investor, dan akademisi menyusun white paper untuk program pembangunan ekonomi nasional 2024-2029. Rapat ini melibatkan ratusan asosiasi industri sebagai anggota luar biasa Kadin.
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, menyatakan pentingnya partisipasi semua pihak dalam merancang program ekonomi pemerintah. Usulan yang diajukan menekankan pentingnya prinsip gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap kebijakan ekonomi.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyoroti peran koperasi sebagai lembaga yang mendukung kebersamaan dan keadilan sosial. Koperasi berfungsi sebagai alat pemberdayaan UMKM, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa ekonomi Indonesia harus berlandaskan pada gotong royong. Ia meminta BUMN untuk merangkul pengusaha daerah dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Meskipun banyak negara mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, pemerintah tetap berkomitmen mendorong keterbukaan dan kompetisi di dalam negeri.
Penting untuk terus memperbaiki kondisi ekonomi dan mendorong kemudahan berusaha agar Indonesia tidak tertinggal. Presiden mengingatkan perlunya pembangunan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya di Pulau Jawa. Dengan semangat gotong royong, pemerintah bertekad menjalankan kebijakan dan program ekonomi yang bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
(XLY)
