Suara Bersama

Presiden Prabowo Tulis Pesan Moral untuk Siswa Sekolah Rakyat

Jakarta, Suarabersama.com – Momen penuh kehangatan terjadi saat Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 di Jakarta Selatan pada Kamis, 11 September 2025. Dalam kunjungan tersebut, Presiden bahkan terlihat merapikan baret salah satu siswa, menciptakan suasana akrab dan bersahabat.

Presiden menyapa langsung para siswa yang menyambutnya dengan semangat melalui yel-yel khas.

“Terima kasih semuanya, belajar yang baik,” ujar Presiden Prabowo.

Turut mendampingi dalam kunjungan itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, serta Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya. Kehadiran mereka disambut meriah oleh siswa-siswi lewat berbagai penampilan seni, seperti tari Betawi Kembang Jatoh dan paduan suara yang pernah tampil di Istana Negara.

Presiden kemudian meninjau sejumlah fasilitas pendidikan yang tersedia, seperti ruang kelas, lapangan olahraga, asrama siswa, hingga ruang makan. Ketika memasuki salah satu kamar asrama, Presiden menyempatkan diri menuliskan pesan moral di buku milik seorang siswa:

“Belajar yang baik, hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang, selalu sopan dengan teman,” tulisnya.

Dalam dialog dengan siswa, Presiden juga membagikan kisah masa mudanya saat menjalani pendidikan di akademi militer. Ia membandingkan kondisi fasilitas masa lalu dengan yang dimiliki Sekolah Rakyat saat ini.

“Tempat tidurnya bagus. Tiap tiga siswa, tiga siswi, satu kamar mandi. Saya dulu di akademi militer, kita 60 orang, kamar mandi yang los gitu, pakai gayung,” katanya sambil tersenyum.

Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa Sekolah Rakyat dirancang sebagai ruang baru bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat jadi (tempat bagi) anak-anak yang putus sekolah, bisa sekolah. Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar. Kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya mereka percaya diri dan dia dapat pendidikan terbaik yang bisa kita berikan,” jelas Prabowo.

Salah satu siswi, Juniar Diah Afifah (16) dari Setiabudi, Jakarta Selatan, mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu langsung dengan Presiden.

“Tadi kan belajar di kelas, kemudian ada pengumuman Presiden mau datang, aku kaget tidak percaya. Tapi aku senang banget ketemu Pak Presiden, soalnya baru pertama kali bertemu,” ujar Diah dengan antusias.

Pemerintah melalui program Sekolah Rakyat menegaskan komitmennya dalam membuka akses pendidikan berkualitas untuk anak-anak dari keluarga miskin, dengan harapan program ini dapat menjadi salah satu strategi untuk memutus rantai kemiskinan struktural.

Saat ini, sebanyak 100 Sekolah Rakyat telah didirikan di berbagai wilayah. Pemerintah menargetkan jumlah itu meningkat menjadi 165 sekolah pada akhir September 2025, dengan daya tampung 15.895 siswa, didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 + nineteen =