Jakarta, Suarabersama.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen kuatnya dalam memastikan pengelolaan anggaran negara tetap transparan dan bertanggung jawab, termasuk dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan ini disampaikan saat menanggapi polemik yang melibatkan Mitra Dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, yang telah mengadukan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN ke pihak berwajib atas dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000.
“Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” kata Presiden Prabowo setelah mengadakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Selasa.
Dalam momen tersebut, Presiden juga menunjukkan perhatian serius terhadap kasus ini dengan bertanya langsung kepada wartawan yang mengajukan pertanyaan terkait.
“Saya belum tahu soal itu. Nanti saya cek ya,” ujar Presiden Prabowo.
Dugaan penyelewengan dana dalam pelaksanaan MBG di Kalibata mencuat ke permukaan setelah Ira Mesra Destiawati, pemilik Mitra Dapur, secara resmi melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan tersebut telah didaftarkan dengan Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA dan menyoroti dugaan penggelapan dana senilai Rp975.375.000.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly, menyebut pelaporan ini sebagai langkah hukum yang tegas atas indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana publik, khususnya dalam program unggulan Presiden Prabowo. Ia menambahkan bahwa proses hukum akan tetap dilanjutkan tanpa adanya opsi penyelesaian damai, sebagai bentuk peringatan kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta lembaga sejenis agar tidak melakukan praktik serupa.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan pekan lalu, pihak pelapor telah menyerahkan sejumlah bukti pendukung dan menjawab puluhan pertanyaan dari penyidik. Ira sendiri menjawab 28 pertanyaan, sementara kuasa hukumnya memberikan jawaban atas 21 pertanyaan. Dijadwalkan minggu ini, pelapor akan membawa lima orang saksi tambahan serta seorang ahli pidana untuk memperkuat laporan yang telah disampaikan.
Mitra Dapur sebelumnya bekerja sama dengan Yayasan MBG dan SPPG Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025 untuk menyediakan sekitar 65.025 porsi makanan. Berdasarkan kontrak awal, harga per porsi ditetapkan sebesar Rp15.000. Namun, belakangan angka tersebut berubah secara sepihak menjadi Rp13.000, yang menjadi salah satu penyebab konflik dan berujung pada pemutusan kerja sama.
Kendati demikian, dapur MBG di kawasan Kalibata telah kembali beroperasi secara terbatas sejak 17 April 2025, dengan menggunakan dana pribadi.
Pihak Mitra Dapur berharap kegiatan dalam program ini dapat segera kembali berjalan normal minggu depan, sembari menunggu kelanjutan proses penyidikan atas dugaan penggelapan dana yang tengah ditangani.