Jakarta, Suarabersama.com – Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, mengungkapkan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, menyambut baik penurunan biaya haji tahun 2025, namun masih menginginkan angka tersebut bisa diturunkan lebih jauh. Hal ini disampaikan setelah pertemuan Komisi VIII DPR dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (7/1).
“Sekalipun ada pencapaian kami untuk menurunkan biaya haji, kelihatannya Pak Presiden masih ingin lebih rendah lagi,” ujar Marwan sambil tersenyum.
Penurunan Biaya Haji 2025
Pemerintah dan DPR telah menetapkan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2025 sebesar Rp55,4 juta per jemaah, yang merupakan 62% dari total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp89,4 juta. Ini menunjukkan penurunan sebesar Rp4 juta dari BPIH tahun 2024 yang mencapai Rp93,4 juta. Sementara itu, Bipih yang ditanggung langsung oleh jemaah juga turun sebesar Rp614 ribu dari tahun 2024 yang sebesar Rp56 juta.
Marwan menegaskan bahwa penurunan biaya ini tidak akan mengurangi kualitas pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. Bahkan, ia berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan mengawal pelaksanaan haji agar berjalan lebih baik.
“Kami memastikan pelayanan tetap prima. Presiden juga menginginkan efisiensi tanpa mengorbankan kenyamanan jemaah,” tambahnya.
Faktor Penentu Biaya Haji
Meski Komisi VIII DPR sepakat bahwa biaya masih bisa ditekan, sejumlah faktor seperti nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan biaya operasional menjadi pertimbangan utama dalam menentukan angka akhir. “Di masa mendatang, kami akan lebih memperketat cara penghitungan untuk mendapatkan angka yang lebih optimal,” jelas Marwan.
Marwan berharap ke depan biaya haji dapat terus ditekan agar lebih terjangkau bagi masyarakat tanpa mengurangi kualitas ibadah dan pelayanan. Penurunan ini menjadi catatan penting bagi pemerintah dan DPR untuk menjamin kemudahan akses bagi para calon jemaah haji Indonesia.
(HP)
