Jakarta, Suarabersama.com – Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan tanda kehormatan kepada 141 tokoh nasional dan ahli warisnya dalam sebuah upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 25 Agustus 2025. Pemberian tanda kehormatan ini meliputi berbagai kategori, mulai dari Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, Bintang Kemanusiaan, Bintang Budaya Parama Dharma, hingga Bintang Sakti.
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang mendalam kepada para penerima tanda kehormatan. “Terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara-saudara sekalian dan mereka-mereka yang orang tuanya tidak hadir, ahli waris juga, atas nama negara dan bangsa terima kasih,” ujarnya dalam keterangan resmi. Ia menambahkan, “Semoga jasa-jasa Saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus.”
Penganugerahan Bintang Mahaputera didasarkan pada ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Penghargaan ini merupakan yang tertinggi kedua di Indonesia, setelah Bintang Republik Indonesia. Tanda kehormatan ini terdiri atas lima tingkat: Mahaputera Adipurna, Adipradana, Utama, Pratama, dan Nararya.
Syarat untuk menerima Bintang Mahaputera tercantum dalam Pasal 28 UU tersebut, yang menyebutkan bahwa penerima harus memiliki jasa luar biasa di berbagai bidang, seperti sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta telah memberikan kontribusi besar yang diakui secara nasional maupun internasional.
Penerima Bintang Republik Indonesia Utama
Sebanyak 15 tokoh menerima penghargaan tertinggi ini, di antaranya adalah Puan Maharani, Ahmad Muzani, Sultan Bachtiar Najamudin, Sufmi Dasco Ahmad, Zulkifli Hasan, Wiranto, Agum Gumelar, hingga sejumlah tokoh yang telah wafat seperti Moerdiono, Hoegeng Iman Santoso, dan Rachmawati Soekarnoputri.
Penerima Bintang Mahaputera
Sebanyak 88 tokoh dianugerahi Bintang Mahaputera berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 74/TK/Tahun 2025. Beberapa nama yang tercatat antara lain Abdul Muhaimin Iskandar, Bahlil Lahadalia, Retno Lestari Priansari Marsudi, Marty Natalegawa, Dino Patti Djalal, Fadli Zon, Agus Harimurti Yudhoyono, Meutya Viada Hafid, Muhammad Ainun Najib, dan seniman legendaris almarhum Benyamin Sueb serta almarhumah Titiek Puspa.
Penerima Bintang Jasa
Sembilan tokoh menerima Bintang Jasa, antara lain Teungku Nyak Sandang, Carina Citra Dewi Joe, Sadiman, dan tokoh anak Seto Mulyadi. Almarhum jurnalis Atmakusumah Astraatmadja serta legenda sepak bola Andi Ramang juga termasuk dalam daftar penerima.
Penerima Bintang Kemanusiaan
Tiga orang menerima Bintang Kemanusiaan, yakni Diana Cristina Da Costa Ati, Abdul Muis, dan Aipda Muhammad Irvan atas jasa-jasa kemanusiaan mereka.
Penerima Bintang Budaya Parama Dharma
Delapan tokoh dinilai berjasa dalam bidang budaya dan seni. Di antaranya adalah Waldjinah, Slamet Rahardjo, I Nyoman Nuarta, serta almarhum Idris Sardi dan Gombloh.
Penerima Bintang Sakti
Sebanyak 18 nama dianugerahi Bintang Sakti, termasuk tokoh dari masa konflik di Timor Timur seperti Francisco Deodato Osorio Soares, serta sejumlah tokoh yang telah wafat.
Pemberian tanda kehormatan ini mencerminkan penghargaan negara terhadap kontribusi luar biasa berbagai individu dalam membangun bangsa. Selain sebagai bentuk apresiasi, ini juga menjadi pengingat bahwa jasa mereka patut dikenang dan dijadikan teladan oleh generasi selanjutnya. (*)



