Jakarta, Suarabersama – Presiden Prabowo Subianto direncanakan akan menarik utang sebesar Rp 775 triliun, tepatnya Rp 775.867.469.094.000 pada tahun mendatang. Informasi ini tercantum dalam lampiran mengenai rincian pembiayaan anggaran yang terdapat pada Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Tahun Anggaran 2025.
Berdasarkan dokumen tersebut, yang dilihat pada Kamis (5/12/2024), utang yang akan ditarik pada tahun 2025 terdiri dari dua jenis, yaitu penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman.
Mayoritas pembiayaan utang pemerintah akan bersumber dari penerbitan SBN, dengan target sebesar Rp 642.562.027.445.000 selama tahun 2025.
Sementara itu, utang dari pinjaman hanya mencapai Rp 133.305.441.649, yang mencakup pinjaman dari sumber dalam negeri maupun luar negeri.
Di sisi lain, pembiayaan investasi tercatat sebesar Rp 154,50 triliun, pemberian pinjaman Rp 5,44 triliun, serta pembiayaan lainnya sejumlah Rp 262 miliar.
Pembiayaan investasi ini diarahkan untuk berbagai tujuan, seperti investasi kepada BUMN dan BLU, organisasi atau lembaga internasional, pemerintah pusat melalui BUN, pembiayaan pendidikan, serta investasi lainnya.
