Suara Bersama

Prabowo: Tambang Ilegal Akan Ditertibkan atau Diambil Alih Negara

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memerintahkan operasi penertiban secara besar-besaran terhadap tambang timah ilegal dan jalur penyelundupan hasil tambang dari wilayah Bangka Belitung. Operasi ini melibatkan TNI, Polri, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Di hadapan pimpinan partai politik di Jakarta pada Senin, Presiden menyampaikan bahwa penutupan jalur penyelundupan ini berpotensi menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp22 triliun pada periode September–Desember 2025, dan bahkan bisa mencapai Rp45 triliun hingga tahun 2026.

“Bangka Belitung cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia. Itu terdapat 1.000 tambang ilegal. 1.000 tambang ilegal. Mulai tanggal 1 September kemarin, saya perintahkan TNI, Polri, Bea Cukai bikin operasi besar-besaran di Bangka Belitung, menutup yang selama ini hampir 80 persen hasil timah diselundupkan. 80 persen timah, kita, kita tutup!” kata Presiden Prabowo.

Menurut Presiden, praktik penyelundupan dilakukan dengan cara yang canggih dan beragam, mulai dari penggunaan kapal kecil hingga kapal penumpang seperti ferry. Namun saat ini, akses keluar dari pulau-pulau tersebut telah ditutup total.

“Sekarang tutup, tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar,” tegas Presiden.

Selain menyasar tambang ilegal, Presiden juga menyoroti potensi besar dari kandungan tanah jarang (rare earth) yang terdapat dalam limbah tambang timah di Bangka Belitung. Ia menilai bahwa selama ini banyak pejabat belum menyadari nilai tinggi dari limbah tambang tersebut.

“Yang lebih merisaukan tetapi juga memberi harapan, ternyata limbahnya, limbahnya memiliki nilai yang sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth. Jadi, saudara-saudara, mungkin pejabat-pejabat kita tidak mengerti, dia kira limbah, padahal tanah jarang,” ungkap Presiden.

Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Prabowo telah memerintahkan Direktorat Bea Cukai untuk merekrut ahli-ahli kimia guna mengidentifikasi kandungan berharga dalam material limbah tambang.

“Ini saya sekarang perintahkan Bea Cukai itu harus merekrut beberapa ahli kimia supaya (bisa) ngecek. Dia lihat pasir, padahal pasir ini nilainya luar biasa. Di bidang lain juga sama, nikel, batu bara, bauksit, hampir semua terdapat tambang-tambang ilegal yang sangat besar dan banyak. Ini saya perintahkan untuk segera ditertibkan, dibersihkan tambang ilegal, atau diambil alih negara,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden menyampaikan keyakinannya bahwa langkah tegas terhadap tambang ilegal dan penyelundupan akan meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat ekonomi nasional.

“Ini menjanjikan bahwa bila kita tegakkan ini InSya-Allah penerimaan negara jauh lebih besar, kebocoran kita tutup sehingga negara akan makmur,” tambah Presiden. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen − 7 =