Jakarta, Suarabersama.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, kembali melanjutkan perjalanan dinas luar negerinya. Setelah sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke Prancis dan Serbia, Prabowo melanjutkan perjalanannya ke Turki. Beliau tiba di Ankara Esenboga International Airport Senin, 29 Juli 2024 sekitar pukul 17.20 waktu setempat.
Kedatangan mantan Danjen Kopassus tersebut disambut oleh berbagai pejabat, termasuk mantan Perdana Menteri Mr. Binali Yildirim, Menteri Pertahanan Turki Jenderal Yasar Guler, Duta Besar RI untuk Turki Ahmad Rizal Purnama, dan Atase Pertahanan RI di Ankara Kolonel Kav Mohammad Amir Ali Akbar.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Ankara, Turki, pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat. Kedatangan Prabowo disambut dengan upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Turki, diikuti dengan pertemuan eksklusif antara keduanya.
Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Turki dalam bidang pertahanan serta industri pertahanan. Prabowo dan Erdogan menekankan peran signifikan Indonesia dan Turki sebagai pemimpin regional yang berkontribusi besar terhadap perdamaian global.
“Indonesia menganggap Turki sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan. Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara,” kata Prabowo seperti dikutip siaran pers Biro Humas Setjen Kemhan RI, Rabu (31/7/2024).
Selama kunjungannya ke Ankara, Prabowo Subianto juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Menteri Pertahanan Turki Yaşar Güler, serta beberapa pejabat tinggi dari industri pertahanan Turki. Dalam pertemuan dengan Güler, Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan untuk berdiskusi.
Pada tahun 2024, hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki berusia 74 tahun. Dalam konteks ini, Prabowo Subianto berharap agar tahun ini dapat mempererat kerja sama bilateral antara kedua negara.
Turki dianggap sebagai negara sahabat yang signifikan dan telah lama menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam sektor pertahanan melalui berbagai inisiatif bilateral.
“Saya melihat masih banyak potensi kerja sama di bidang pertahanan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dan Turki untuk semakin meningkatkan kerja sama di masa mendatang,” ucap Prabowo.
Dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki, sektor kerja sama pertahanan dan industri pertahanan merupakan prioritas utama, di samping bidang perdagangan, energi, konstruksi, dan kesehatan. Industri pertahanan Indonesia telah memanfaatkan kemajuan teknologi Turki melalui kolaborasi dengan PT. Pindad dan PT. Dirgantara Indonesia.
(Hni)